Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan abu vulkanik Gunung Marapi mengarah ke sisi barat daya dari puncak gunung yang meliputi Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Padang Panjang, dan sebagian Tanah Datar.
"Berbeda dengan hari pertama erupsi. Hari ini hujan abu seperti kotoran ketombe pekat memenuhi langit Bukittinggi, semoga tidak berlangsung lama," kata seorang warga Bukittinggi Nurhayati (30).
Warga tampak mengenakan masker dan memilih tidak keluar rumah sesuai imbauan pemerintah daerah setempat sejak Gunung Marapi mengalami erupsi pada Minggu (3/12).
"Kondisi udara tidak sehat. Saat ini kami lebih banyak berdiam di rumah," kata warga lainnya Ningsih (34).
Kabut asap dan abu vulkanik ini bersumber dari erupsi Gunung Marapi yang terjadi Selasa pagi, yang tercatat oleh Petugas Gunung Api (PGA) dengan amplitudo maksimum 25.1 milimeter dan durasi 1 menit 20 detik.
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar juga mengimbau warga agar memperketat penggunaan masker dan pengaman lainnya pada masa erupsi Gunung Marapi.
"Kami imbau warga agar tidak keluar rumah dulu. Petugas BPBD dan lainnya sedang melakukan pembersihan material hujan abu karena erupsi Gunung Marapi, termasuk di lokasi Jam Gadang," ujarnya.
"Jika berada di luar ruangan, carilah tempat perlindungan, gunakanlah masker, sapu tangan, atau pakaian untuk menutup mulut dan hidung dari abu erupsi," kata Erman.
Dampak atau bahaya abu vulkanik utamanya akan mengganggu pernapasan khususnya pada anak, orang tua, dan orang dengan penyakit paru-paru, seperti asma.
Sementara itu, Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), yang ditunjuk sebagai Posko Antemortem korban erupsi Gunung Marapi telah menerima tujuh orang korban hingga Senin (4/12) malam.
Dari tujuh korban yang dievakuasi ke RSAM, tiga orang diantaranya merupakan korban dalam kondisi meninggal dunia.
"Sejak pagi hingga malam ini RSAM menerima total tujuh korban yang merupakan pendaki Gunung Marapi yang mengalami erupsi. Empat menderita luka bakar dan tiga lainnya meninggal," kata Direktur Utama RSAM Busril di Bukittinggi, Selasa.
Ia merinci ketujuh korban adalah Aditya (21) jenis kelamin laki-laki asal Pekanbaru dengan kondisi selamat dan menderita luka bakar. Pasien kedua atas nama Zhafirah (19), perempuan asal Padang, dirujuk ke Rumah Sakit Muhammad Jamil Kota Padang.
Pasien ketiga atas nama Naomi (19) jenis kelamin perempuan dengan kondisi selamat dan diizinkan pulang bersama keluarganya.
"Pasien keempat, Achmad Firman (20) laki-laki menderita luka bakar juga dirujuk ke Padang," kata Busril.
Sementara tiga korban yang dinyatakan meninggal dunia masing-masing, Muhammad Adan (21) dan Nazatra (22) asal Pekanbaru, Riau, serta Muhammad Teguh (20) asal Padang.