Partisipasi Pemilih Pada Pilkada Serantak 2024
JAMBI- Kota Jambi menjadi daerah dengan partisipasi pemilih paling rendah pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Provinsi Jambi 27 November lalu. Buktinya angka partisipasi pemilih di Tanah Pilih Peseko Betuah hanya mampu menyutuh angka 62,45 persen.
Padahal Kota Jambi menjadi daerah dengan jumlah pemilih tertinggi dibanding kabupaten/kota lainnya di Provinsi Jambi. Bahkan akses informasi terkiat pelaksaan Pilkada juga lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Selain Kota Jambi, partisipasi pemilih juga rendah di Pilkada Kabupaten Tebo yang hanya menyentuh angka 69,53 persen. Angka ini jauh dari harapan karena partisipasi pemilih ditargetkan oleh penyelenggara sebesar 82 persen.
Untuk partisipasi pemilih tertinggi ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) sebesar 81,41 persen dan urutan kedua tertinggi ada di Kota Sungai Penuh dengan 79,35 persen.
Berikutnya ada Kabupaten Kerinci 79,12 persen, Sarolangun 77,65 persen, Bungo 75,23 persen, Muaro Jambi 75,11 persen, Merangin 72,53 persen, Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) 72,29 persen dan Batanghari 70,08 persen.
Sedangkan partaisipasi pemilih di Pilgub Jambi sebanyak 72,76 persen. Angka ini naik dari partisipasi pemilihan Pilgub sebelumnya yang dihelat pada 9 Desember 2024 sebesar 67,90 persen.
“Alhamdulillah partisipasi Pilgub 2024 meningkat dari pemilihan sebelumnya. Dari 67,90 persen pada 2020, naik menjadi 72,76 pada pada 2024,” ujar Edison.
Edison mengakui bahwa jumlah ini kurang dari target yang dipasangan KPU Provinsi Jambi sebesar 82 persen. “Tergetnya 82 persen, sama dengan target nasional,” katanya.
Edison menyebutkan bahwa ada beberapa daerah yang persentasenya bervariasi. Tertinggi itu ada di Tanjabtim sebesar 81 persen. “Partisipasi di daerah tidak sama, tertinggi itu ada di Tanjabtim,” katanya.
Ada juga daerah yang rendah partaisipasinya seperti Kota Jambi. “Kota Jambi dan beberapa daerah lainya termasuk rendah,” ucapnya.
Mantan komisioner KPU Muaro Jambi ini mengaku bahwa, kedepan ini akan menjadi evaluasi pihaknya. Harapannya tentu bisa menjadi perbaikan dimasa-masa mendatang. “Ini tentu kedepan menjadi kajian kita. Kenapa ada beberapa daerah yang partisipasinya jauh dari yang lain,” pungkasnya. (aiz)