SAMARINDA, JAMBIEKSPRES.CO- Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif hingga usia enam bulan memiliki peran krusial dalam menekan angka stunting pada bayi.
Nutrisionis Puskesmas Samarinda, Saibatul Hairiyah, menegaskan bahwa ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi pada enam bulan pertama kehidupannya.
"ASI mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan bayi pada enam bulan pertama kehidupannya," ujar Saibatul di Samarinda, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa ASI eksklusif berarti bayi hanya diberikan ASI tanpa tambahan cairan atau makanan lain, termasuk air putih.
Saibatul menjelaskan bahwa sering kali ada anggapan bahwa bayi usia dua bulan perlu diberikan sedikit air putih, namun hal tersebut tidak diperlukan.
BACA JUGA:Pemkab Tanjab Barat Bersinergi dengan PetroChina Cegah Stunting di Muntialo
BACA JUGA:PKM Tingkatkan Pengetahuan Pencegahan Stunting di Desa Tanjung Pauh Melalui Film Pendek
"ASI sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi," tegasnya.
Menurut Saibatul, pemberian air putih pada bayi di bawah usia enam bulan justru bisa berdampak negatif.
Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum sepenuhnya berkembang, dan pemberian air putih dapat mengganggu fungsi organ serta berisiko menyebabkan masalah kesehatan.
Lebih lanjut, Saibatul menjelaskan bahwa ASI memiliki kemampuan luar biasa untuk menyesuaikan dengan kondisi kesehatan bayi. Ketika bayi sakit, ASI akan menyesuaikan komposisinya untuk mendukung proses penyembuhan.
Hal ini sangat berbeda dengan susu formula yang komposisinya tidak berubah.
"Misalnya, saat bayi demam, ASI akan terasa lebih hangat. Payudara ibu akan memproduksi ASI dengan kandungan antibodi yang lebih tinggi untuk membantu melawan penyakit," jelas Saibatul.
Ia juga menambahkan bahwa jika bayi lahir dengan berat badan rendah, ASI akan mengandung lebih banyak lemak untuk membantu menaikkan berat badan bayi.
Selain itu, produksi ASI akan disesuaikan bila ibu memiliki bayi kembar.