JAMBI - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jambi masih mengandalkan Program Bapak dan Bunda Asuh Stunting yang merupakan salah satu gebrakan dalam pengentasan permasalahan stunting di daerah.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno di Jambi, Senin, mengatakan selain Bapak Asuh Stunting, BKKBN juga memiliki program Bunda Asuh Stunting, dimana program tersebut dipercaya dapat menjadi salah satu gebrakan dalam percepatan penurunan stunting, khususnya di Provinsi Jambi.
Apresiasi khusus untuk Bunda Asuh Stunting disampaikan BKKBN Jambi kepada Dharma Wanita Persatuan (DWP) setempat. Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) ini merupakan program BKKBN yang akan diikuti oleh seluruh masyarakat sebagai rasa kepedulian dalam rangka menurunkan angka stunting di Provinsi Jambi.
Program BAAS merupakan bentuk rasa cinta, kasih dan kepedulian dari semua pihak kepada anak stunting. Jadi, tidak hanya individu, tetapi bisa juga lembaga yang nantinya bersama-sama mengumpulkan bantuan dan setelah bantuan tersebut terkumpul, selanjutnya akan diberikan kepada keluarga yang berisiko dan anak stunting.
"Yang diberikan dalam program BAAS, di antaranya susu, telur, dan makanan yang bisa memberikan nutrisi kepada balita," kata Putut.
Di Provinsi Jambi sudah banyak instansi, termasuk perusahaan juga memberikan bantuan dan program Bapak/Bunda Asuh Stunting ini harus berkelanjutan agar angka stunting di Provinsi Jambi cepat dituntaskan dan harus berkelanjutan, tidak hanya sekali diberikan, karena untuk meningkatkan tumbuh kembang balita itu tidak cukup sekali.
"Jadi, kami konsepnya itu selama enam bulan, dimana untuk satu anak dalam satu bulan mendapatkan bantuan kurang lebih senilai Rp450 ribu," kata Putut.
Program Bapak dan Bunda Asuh Stunting ini sudah sejak 2022 dijalankan oleh BKKBN Provinsi Jambi. "Kami sangat bersyukur bahwa keperdulian masyarakat bisa meningkatkan kesehatan dan derajat manusia, khususnya anak-anak berisiko stunting," ujarnya. (ANTARA)