Program Penguatan Masyarakat untuk Sumber Penghidupan Berkelanjutan
JAMBIEKSPRES.BACAKORAN.CO - Sebagai upaya memperkuat sinergisitas dan kolaborasi yang telah dilakukan oleh Badan Amal Zakat Nasional (BAZNAS) dan United Nations Development Programme (UNDP) sejak,hari inidiselenggarakan diskusi fokus Diseminasi Pembelajaran Program Penguatan Masyarakat untuk Sumber Penghidupan Berkelanjutanmelaui optimalisasi pengelolaan sumber daya lokal di Desa Lubuk Bangkar dengan memperhatikan pengarusutamaan gender.
BAZNAS dan UNDP telah bekerja sama dalam memperluas akses energi terbarukan di Provinsi Jambi sejak tahun 2017. Dengan dukungan Bank Jambi, kami beserta pemerintah telah berhasil membangun dua instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), yakni di Desa Lubuk Bangkar di Kabupaten Sarolangun berkapasitas 60 Kw dan Desa Renah Kasah di Kabupaten Kerinci berkapasitas 40 kW, serta merevitalisasi tiga PLTMH lainnya di Desa Ngaol, Desa Air Liki, dan Desa Air Liki Baru di Kabupaten Merangin.
Foto bersama--
Alhamdulillaah, saat ini kelima PLTMH tersebut telah dan masih beroperasi dan memberikan manfaat bagi lebih dari 4000 warga masyarakat. BAZNAS dan UNDP melanjutkan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat secara umum. Sejak tahun 2021, kami bersama-sama dengan Yayasan Setara Jambi dan Lembaga Tiga Beradik melaksanaan kegiatan pengembangan ekonomi lokal, mencakup komoditas pertanian berupa kopi diikuti penguatan UMKM. Selain peningkatan kapasitas produksi kopi, pengolahan pupuk organik dan tanaman hortikultura, fasilitasi dukungan peralatan dan perlengkapan, seperti rumah jemur kopi juga telah dilakukan.
Selain itu, dilakukan juga pengelolaan PLTMH secara mandiri oleh masyarakat, termasuk mitigasi kerusakan. Sebagaimana diketahui Desa Lubuk Bangkar juga memiliki wahana wisata berupa Bukit Tempurung. Pengembangan model dan rencana bisnis Bukit Tempurung dengan koordinasi antarelemen masyarakat yang terkoordinasi dengan BUMDes juga diperkuat. Secara khusus, pendekatan keterlibatan pemuda, wanita, dan lansia juga didorong untuk menciptakan lingkungan yang inklusif. Sebagai contoh, manajemen organisasi kepemudaan, perencanaan keuangan, ekonomi kreatif, seperti pembuatan video dan pemanfaatan media sosial, dan advokasi untuk perempuan dan pemuda.
BACA JUGA:Plat Nomor Kode RF Tidak Berlaku Lagi, Jika Masih Ada Itu Palsu
BACA JUGA:Pelayanan Publik Pemprov Turun Dari 89,62 Menjadi 88,41
FGD diseminasi dilaksanakan di Hotel Swiss Bell dengan melibatkan 40 orang partisipan yang terdiri atas perwakilan maysarakat penerima manfaat (Desa Lubuk Bangkar, Ngaol, Air Liki, Air Liki Baru, danRenah Kasah), pemerintah desa, instansi pemerintah terkait dari Kabupaten Sarolangun, Merangin, Kerinci, dan Provinsi Jambi. Hadir juga perwakilan dari BAZNASProvinsi Jambi.
“Diseminasi ini menjadi pembelajaran bersama sekaligus catatan terbaik dan keberkahan, memberikan manfaat bagi umat,”Bapak Eka Budhi Sulistyo, Direktur Pendayagunaan BAZNAS RI. Kami berharap kegiatan-kegiatan ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan untuk masyarakat. Diharapkan sinergisitas dan kolaborasi dengan Bapak/Ibu dari dinas dan komunitas dapat terus terjalin ke depan dan masyarakat di kelima desa dapat merasakan dampak yang lebih besar,” Bapak Muhammad Didi Hardiana, Kepala Innovative Financing Lab, UNDP Indonesia kemarin (21/12)
Dari FGD ini diharapkan terbangun solidaritas antarkelompok masyarakat, tergali pembelajaran-pembelajaran bersama dan terbangun peluang sinergi para pihak untuk melakukan sinergi perluasan inisiatif untuk sinergitas pengembangan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal dengan mengintegrasikan keberadaan PLTMH yang ada di desa.
FGD dibagi menjadi 3 sesi.Pertama, sesi pembukaan oleh perwakilan BAPEDDA, BAZNAS dan UNDP memberikan sambutan dan arahan secara virtual. Sesi kedua pemaparan dan diskusi bersama tentang hasil pencapaian dan pembelajaran oleh Infron Syafrizal dari LTB dan Yusnibar dari Kelompok Rumah Tani Kawa Desa Lubuk Bangkar, Kabupaten Sarolangun, lalu akan dilanjutkan dengan sessi berbagi pengalaman antardesa tentang manfaat dan tantangan pengelolaan PLTMH. Dari sesi ini harapannya tergali pembelajaran bersama dan terbangun koordiniasi antar desa tentang pengelolaan dan optimalisasi penggunaan PLTMH. (adv)