Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) dipimpin langsung oleh Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono turut membacakan amanat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Dalam amanatnya, Rusdi mengatakan, Apel Gelar Pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personil, baik sarana dan prasarana yang akan digunakan selama pelaksanaan operasi pengamanan perayaan natal 2023 serta tahun baru 2024.
Hal tersebut bertujuan agar semua dapat berjalan dengan optimal, yang mana pengamanan Nataru merupakan tugas rutin yang harus dipastikan berjalan dengan aman, nyaman dan lancar sebagaimana penekanan Presiden Joko Widodo. "Natal dan tahun baru ini rutinitas, jadi apapun harus direncanakan, harus dipersiapkan utama yang berkaitan dengan transportasi pasokan dan distribusi bahan pokok," ungkapnya.
Momentum Nataru telah menjadi bagian tradisi masyarakat Indonesia yang berimplikasi terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, potensi pergerakan masyarakat pada natal tahun 2023 dan tahun baru 2024 diperkirakan mencapai 107,6 juta orang, meningkat sebesar 143,65% atau 63,46 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu perayaan natal tahun ini juga bertepatan dengan masa kampanye pemilu 2024 sehingga memiliki potensi kerawanan yang lebih tinggi.
Oleh sebab itu, dalam rangka pengamanan Natal dan tahun baru ini Polri didukung TNI, Kementerian, lembaga pemerintah daerah, Mitra, dan pemangku kepentingan terkait menggelar operasi kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2023 selama 12 hari dimulai tanggal 22 Desember 2023 sampai dengan 2 Januari 2024.
"Operasi ini melibatkan 129.923 personil yang terdiri dari TNI Polri serta pemangku kepentingan terkait lainnya yang ditempatkan pada 1668 pos pengamanan 670 pos pelayanan dan 113 pos terpadu untuk menjamin keamanan 49.676 objek," lanjutnya.
Khusus pada lokasi dan jalur menuju objek wisata jangan sampai terjadi kemacetan sediakan kantong parkir yang memadai pengaturan jalur keluar masuk dan pengaturan lokasi pedagang agar masyarakat dapat berwisata dengan nyaman.
Untuk mengantisipasi kepadatan penumpang pada titik pelayanan transportasi umum dianjurkan melakukan pengaturan jadwal keberangkatan dorong pembelian tiket secara online.
Selain itu laksanakan patroli jalan kaki guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pastikan setiap lokasi Ibadah harus disterilisasi dan melibatkan ormas-ormas keagamaan dalam kegiatan pengamanan sebagai wujud toleransi beragama.
Ancaman terorisme juga menjadi tantangan yang serius untuk itu kedepankan deteksi dini dan preventif Raid untuk mencegah pelaku teror melancarkan aksinya serta lakukan penjagaan ketat pada pusat keramaian maupun tempat ibadah agar kita dapat memastikan tidak ada letupan sekecil apapun dalam pelaksanaan ibadah Natal ataupun malam pergantian tahun. (ant)