Kejati Jambi Buru 8 DPO yang Masih Berkeliaran, Ini Tampang dan Ciri-cirinya

Jumat 05 Jan 2024 - 09:25 WIB
Editor : Jurnal

JAMBI-Tim Buru buronan Kejaksaan Tinggi (Tabur Kejati) Jambi menargetkan pada tahun ini bisa menangkap atau memburu delapan orang buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan dalam berbagai kasus mulai dari penggelapan hingga korupsi.

"Pada tahun ini ada delapan orang DPO yang diburu Kejati Jambi," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Jambi Lexy Fatharany di Jambi Kamis.


Kedelapan DPO Kerjati Jambi yang terus diburu--

Dia menjelaskan bagi masyarakat yang mengetahui informasi terkait keberadaan para DPO, agar menghubungi Kejaksaan Tinggi Jambi atau Kantor Kejaksaan Negeri terdekat sedangkan kepada para buronan atau para DPO, kami nyatakan tidak ada tempat yang aman untuk bersembunyi, dan kami mengimbau untuk segera menyerahkan diri.

BACA JUGA:Jelang Pemilu, Stok Blangko KTP-e di Batanghari Menipis

BACA JUGA:Ajak Milenial Jambi Jaga Demokrasi, Yenny Wahid Ungkap Alasan Dukung Ganjar-Mahfud

Kedelapan DPO yang diburu tim Tabur Kejaksaan Tinggi Jambi yakni pertama Leo Darwin terkait dalam kasus korupsi kredit macet Bank Jambi, kedua Sanggam Parapat atas kasus penipuan, Asril bin Haning (penipuan) Efda Yani (penggelapan), Dadang Saputra bin Kanak terkait kasus pencabulan terhadap anak, Mardedi Susanto (pengeroyokan), Joni Rusman kasus korupsi pada Disbudparpora Kabupaten Sarolangun dan Zulpikar terlibat kasus penambangan ilegal.

BACA JUGA:Cak Imin Sebut AMIN Kian Mudah Menangi Pilpres, Ini Alasannya

BACA JUGA:Penyebab Bencana Awal Tahun, Karena Tutupan Hutan Menipis

"Kini tim Tabur Kejati Jambi sedang melakukan pendalaman untuk memburu keberadaan mereka dan berharap dalam setahun ini mereka para DPO bisa ditangkap kembali untuk menjalani hukumannya," kata Lexy.

Pada tahun lalu jumlah DPO sebanyak 11 kasus dan yang masuk dalam anggaran DIPA adalah dua buronan dan kemudian yang realisasi ditangkap tiga buronan atau capaian kinerja melampaui target 150 persen, kemudian pada 2024 target bisa tercapai atau melebihi tahun lalu.(ant)

Kategori :