Dijelaskan Sekda, Provinsi sudah membantu di 4 daerah yang sebelumnya telah menetapkan status genting itu. Bentuknya ada bantuan uang dan operasional. Selanjuntya untuk bantuan dari pusat, kata Dia, usulan bantuan naiknya status tetap dari daerah, nanti bisa jadi bahan rujukan untuk ikut membantu.
Dari fenomena tahun sebelumnya, diungkapkan Sudirman daerah lain Kota Jambi, Tanjabtim dan Tanjabbar akan terdampak setelah Jambi wilayah Barat. “Biasanya tak waktu bersamaan penetapan status, biasanya jika sudah ke Jambi wilayah barat makan akan masuk ke timur banjirnya menyusul,” tuturnya.
“Imbauan Masyarakat harus mewaspadai karena biasanya ini bukan sekedar banjir, namun dibarengi tanah longsor dan banjir bah (Hidrometeroogis). Harus koordinasi dengan pemda setempat mana kala diungsikan harus dilakukan itu, Yang tepenting masyarakat bisa terselamatkan dan bantuan bisa diberikan. Sebagai bentuk kepedulian Masyarakat,” kata Sudirman.
“Banjir sudah mulai merata, dan terus harus diwaspadai dan bencana tahun ini agak besar terdampak pada kabupaten kota,” akunya.
Banjir Sejumlah Desa Kian Meluas
Sementara itu, banjir di sejumlah Desa di Kerinci bagian hilir kian meluas. Debit air Danau Kerinci terus mengalami peningkatan. Bahkan rumah warga yang terendam banjir berada di wilayah dekat Danau Kerinci, setiap hari air naik.
Akibat lambatnya turun debit air Danau Kerinci, menjadi berbagai sorotan dari warga, seperti Dua Pintu keluarnya air Danau Kerinci, yakni di Sanggarang Agung, kecamatan Danau Kerinci dan Tanjung Batu, kecamatan Keliling Danau, yang sudah mengalami kedangkalan.
"Pintu keluar air Danau Kerinci harus dinormalisasi, karena memang susah mengalami pendangkalan, jadi menghambat arus air keluar ke dalam Sungai Batang Merangin," ungkap Budi salah seorang warga tinggal di Danau Kerinci.
Selain itu warga juga menyorot kemungkinan disebabkan pembangunan bendungan Mega proyek PLTA Kerinci yang sedang dikerjakan di Muara Emat yang dikerjakan PT KMH anak dari PT BUKAKA group.
"Selain normalisasi dua pintu keluar air Danau Kerinci, Pemerintah harus mengevaluasi pembangunan bendungan PLTA, jangan-jangan itu masuk menghambat lambatnya air Danau Kerinci Surut, jadi merendam Rumah warga di pinggiran Danau Kerinci. Kondisi yang sama juga diungkapkan Soni salah seorang warga Danau Kerinci. Dia mengatakan bahwa di desanya tidak pernah banjir yang sampai berminggu-minggu. Namun kali ini sudah lebih 2 minggu rumah warga terendam air.
"Dua pintu keluar air danau harus dinormalisasi atau dikerok dengan alat berat, kemudian perlu dicek bendungan yang dibangun PLTA Kerinci di Batang Merangin," ungkapnya.
Dari data yang diperoleh Desa yang tengah terendam banjir di wilayah Danau Kerinci, yakni, Koto Tuo Ujung Pasir, Ujung Pasir, Koto Petai, kecamatan Tanah Cogok, Tanjung Tanah, Dusun Baru dan Simpang Empat Tanjung Tanah, kecamatan Danau Kerinci dan Beberapa Desa Pulau Tengah salah satunya desa Koto Dian Pulau Tengah.
Sedangkan untuk akses jalan di keliling Danau Kerinci, air sudah masuk ke jalan raya seperti jalan Lempur Danau-Semerap, Pulau Tengah - Telago Pulau Tengah, Keluru- Jujun dan Pendung Talang Genting-Sanggarang Agung.
17 Sekolah Masih Diliburkan
Tak hanya di Kerinci, pihak BPBD Tebo masih tetap waspada terkait meluapnya Sungai Batang Tebo yang merupakan air kiriman dari Kabupaten Bungo yang mengancam beberapa daerah di Kecamatan Tebo Tengah.
Hal tersebut disampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tebo Antoni Faksi saat dikonfirmasi Minggu (14/1) kemarin. Dirinya mengatakan bahwa hingga saat ini kondisi banjir di kabupaten mulai berangsur surat. Namun pihaknya masih tetap waspada terkait kiriman air dari Kabupaten Tebo yang nantinya bis mengakibatkan meluapnya Sungai Batang Tebo.