Kapolres Sarolangun, AKBP Budi Prasetya, mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan personil di lokasi-lokasi banjir untuk melakukan pengamanan dan membantu mengevakuasi warga.
Banjir yang melanda di 13 Desa di Kabupaten Sarolangun, mulai dirasakan sejak Jumat dini hari akibat kiriman Sungai Dengkul dan Sungai Tembesi yang meluap, kondisi saat ini rumah masih terendam dan juga menggenangi ruas jalan dan tranportasi terputus ke permukiman rumah warga.
”Personil Polres Sarolangun saat ini telah siaga di lokasi lokasi banjir di Kecamatan Limun, Kecamatan CNG dan di Kecamatan Bathin VIII, kita melakukan pengamanan di daerah-daerah tersebut,” katanya.
Selain itu, Kapolres menginstruksikan agar menggelar personil guna membantu warga untuk dievakuasi ke dataran yang lebih tinggi, dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengatasi yang akan timbul dari bencana banjir ini, sehingga warga cepat mendapatkan bantuan.
Untuk di Desa Pulau Pandan, Kecamatan Limun, Kapolres AKBP Budi Prasetya juga menyebutkan banjir juga melanda Polsek Limun, yang ada di Desa Pulau Panda sebagai ibu kota kecamatan Limun.
Untuk sementara, pelayanan polsek Limun dilakukan pemindahan Polres Sarolangun, dan tahanan yang ada di Mapolsek limun dipindahkan ke Mapolres Sarolangun.
”Pelayanan sementara kami pindahkan ke Polres Sarolangun, seperti tahanan dua orang dipindahkan ke Polres. Dan otomatis pelayanan terganggu, dan otomatis kita indahkan pelayanan ke Polsek terdekat atau ke Polres,” ungkapnya.
” Untuk pengamanan dalam bencana banjir ini, anggota Polri harus tetap semangat dan melaksanakan tugas, pokoknya tidak terpengaruh oleh banjir, hanya fasilitas yang terendam banjir,” pungkasnya. (*)