Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai melaporkan progres proyek tersebut kepada Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
"Salah satunya itu adalah pembangunan rest area di KM97 Tol Jakarta-Merak yang nanti akan dijadikan buffer zone atau tempat penyangga untuk mengantisipasi adanya kepadatan arus lalu lintas," kata Muhadjir Effendy.
Ia mengatakan tempat peristirahatan pengendara di KM97 Tol Jakarta-Merak berfungsi mengurai kepadatan lalu lintas di sekitarnya akibat antrean kendaraan.
Rest Area KM97 berjarak sekitar 1 kilometer sebelum gerbang tol (GT) Merak. Jika terjadi kepadatan kendaraan, akan dimasukkan ke rest area tersebut.
Volume lalu lintas yang relatif padat, khususnya di musim mudik Lebaran kerap menghambat arus jasa ekspedisi, sebab otoritas berwenang terpaksa menahan laju kendaraan pengangkut barang sebelum menyeberang di Pelabuhan Merak.
"Terutama kendaraan-kendaraan barang yang biasanya kita tahan kan itu sebelum nyeberang," katanya.
Selain itu, Muhadjir juga melaporkan tentang progres pengentasan kemacetan dari arah Ketapang ke Gilimanuk dengan memperlebar kapasitas jalan.
Selain itu, proyek tersebut juga menambah fasilitas pelabuhan di Kabupaten Situbondo untuk mengantisipasi kemacetan dari arah Ketapang ke Gilimanuk.
"Jadinya kemarin sudah diujicobakan sudah berhasil bagus. Yang ini kami usulkan untuk disempurnakan, jadi pelebaran jalan ke arah Pelabuhan Jangkar yang ada di Situbondo itu kalau untuk yang mau ke Lombok nanti tidak perlu menyeberang lewat Bali," ujarnya.
Pelayaran Perdana Tol Laut
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melakukan pelepasan pelayaran perdana kapal angkutan tol laut KM Logistik Nusantara 3 yang dioperatori PT Pelni di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. "Pada pelayaran perdana ini, KM Logistik Nusantara 3 membawa muatan 115 Teus, berupa bahan pokok dan penting seperti beras, minyak goreng, dan gula 77 Teus ke Tidore dan 38 Teus ke Jailolo," kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar Lembaga Buyung Lalana dalam keterangannya diterima di Balikpapan, Rabu pagi.
Buyung menyampaikan, Kemenhub terus berupaya meningkatkan pelaksanaan program tol laut guna mendorong konektivitas dan menekan disparitas harga di wilayah timur Indonesia.
Selain itu, meningkatkan perkembangan wilayah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP) sehingga menjadi wilayah yang memiliki aksesibilitas untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial.
Menurutnya, dengan dilaksanakannya pelepasan pelayaran perdana kapal tol laut, diharapkan kebutuhan akan barang pokok dan penting khususnya pada wilayah Maluku Utara, dapat terpenuhi dan dapat menjadi semangat baru untuk mendorong adanya pertumbuhan ekonomi pada wilayah setempat.
Adapun KM Logistik Nusantara 3 akan melayani Trayek T-6 untuk wilayah Maluku Utara dengan rute pelayaran Tanjung Perak — Jailolo - Tidore - Tanjung Perak.
"Untuk itu, pemerintah berpesan kepada para operator pelaksana kegiatan untuk bekerja dengan penuh tanggung jawab, memberikan pelayanan yang prima, efektif dan efisien serta tetap mengutamakan keselamatan," ujarnya.