MUARO JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Sekolah Dasar Swasta (SDS) Perintis Dusun 05 Tanjung Mandiri yang berada Desa Tanjung Lebar, Kecamatan Bahar Selatan, Kabupaten Muaro Jambi kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah.
SDS Perintis yang terletak di sekitaran wilayah perbatasan antara Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Batanghari ini kondisinya memprihatinkan. Selain kurangnya sarana dan prasarana, kondisi bangunan sekolah yang didominasi oleh bahan kayu ini juga terbilang belum layak.
Kepala Sekolah SDS Perintis Tanjung Mandiri, Dian Anggraeni, menyampaikan, bahwasannya gedung sekolah seharusnya menjadi salah satu elemen penting dalam proses belajar mengajar.
Sehingga, kata dia, elemen ini harusnya menjadi perhatian serius dan dapat difasilitasi penuh oleh Pemerintah Pusat, Provinsi maupun pemerintah Kabupaten.
"Anak didik dan guru akan merasa nyaman saat mengadakan kegiatan aktivitas belajar mengajar, apabila di dukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Namun, di SDS Perintis Desa Tanjung Lebar ini hal tersebut sangat jauh dari rasa nyaman," katanya.
BACA JUGA:Jessica Mila Gelar Upacara Mambosuri
BACA JUGA:Sopir Angkutan Batu Bara Mengamuk, Jalan Simpang BI Menuju Kantor Gubernur Ditutup Truk
Dian Anggraeni mengatakan, bangunan gedung SDS Perintis yang ia pimpin ini belum pernah mendapat bantuan dan perbaikan dari Pemerintah, semenjak Sekolah ini dibangun pada tahun 2009 lalu.
Pendidikan, katanya, selalu menjadi skala prioritas dalam program pembangunan yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah. "Namun sangat disayangkan program pembangunan pemerintah dalam meningkatkan pendidikan yang berkualitas belum dapat dirasakan oleh semua sekolah. Contohnya, gedung sekolah kami ini,” sampainya.
Dian Anggraeni mengatakan, peserta didik di SDS Perintis Tanjung Mandiri ini berjumlah sebanyak 165 anak didik, dengan sarana prasarana yang sangat terbatas. Bagian atap bangunan sekolah, katanya, sudah banyak yang rusak dan fasilitas yang lainnya juga masih sangat minim.
Jika turun hujan, sambungnya, hampir semua ruang kelas bocor sehingga mengakibatkan ruang belajar bagi peserta didik tergenang air. Jika dibiarkan terus berjanjut, dikhawatirkan bisa berdampak atau mengakibatkan kegiatan belajar mengajar menjadi terganggu.
“Gedung tersebut sudah lama rusak dan kami dari pihak sekolah sudah beberapa kali memberitahukan hal ini, baik lisan maupun melalui proposal kepada dinas terkait dan Pemkab Muaro Jambi, namun hal tersebut lagi-lagi masih terkendala tapal batas," katanya.
Dian Anggraeni berharap kepada Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten untuk dapat merealisasikan pembangunan SDS Perintis Tanjung Mandiri ini.
“Harapan kami kepada Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat untuk dapat merealisasikan pembangunan SD S yang kami cintai ini, agar memiliki ruang kelas baru atau rehab gedung dapat terwujud. Jangan sampai akibat dari Tapal Batas yang bermasalah, anak-anak peserta didik yang menjadi korbannya," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Muaro Jambi Firdaus menyampaikan, bahwa yang menjadi kendala pihak Disdikbud Muaro Jambi untuk membangun SDS Perintis Tanjung Mandiri yaitu karena status lokasi sekolah tersebut belum ada kejelasan.