MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO-Musibah kecelakaan air terjadi lagi di alur sungai Batanghari Kecamatan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjabtim, Selasa 23 Januari 2024.
Kali ini Dermaga Puding hancur setelah dihantam TB Tirta III BG Sumber Mas 588 sekitar pukul 08.15 WIB.
Camat Rantau Rasau, M. Yani saat dikonfirmasi via telepon mengatakan, bahwa tug boat yang dinahkodai oleh Asriel, warga Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjabtim tersebut berangkat dari Jambi ingin menuju ke Dumai dengan muatan CPO.
"Ya, benar. Saat ini tug boat yang menabrak telah diamankan oleh pihak berwajib untuk dimintai keterangan," katanya.
M. Yani menyebutkan, kerusakan Dermaga Puding cukup parah. Tampak bagian depan dermaga yang terbuat dari kayu dan papan hancur berkeping.
Dari pihak perusahaan sendiri telah menyatakan siap bertanggungjawab atas kerusakan dan segera melakukan perbaikan seperti semula.
"Ya, kalau kondisi dermaganya hancur di bagian depan. Tapi pihak tugboat bersedia memperbaikinya seperti sedia kala," sebutnya.
BACA JUGA:282 Warga Kota Jambi Terpaksa Mengungsi Karena Banjir
BACA JUGA:2.570,7 Ha Lahan Pertanian Terdampak Banjir
Kronologis kejadian berawal pada hari Senin (22/1) sekitar pukul 14.30 WIB, TB Tirta III BG Sumber Mas 588 dari Tebat Patah tujuan Dumai.
Kemudian pada pukul 22.30 WIB malam tug boat berlabuh jangkar di sungai Aur dikarenakan air saat itu dalam keadaan surut, dan mulai pasang pada pukul 06.00 WIB Selasa 23 Januari 2024.
"Tugboat sempat bermalam berlabuh jangkar untuk menghindari arus deras air surut. Pagi Selasa pukul 07.50 WIB mulai bergerak karena air sudah pasang," ungkapnya.
Dari pengakuan Asriel, bahwa sebelumnya Ia sudah mengatur kecepatan kapal dengan maju stop handle mesin, guna persiapan tenaga untuk melewati Dermaga Puding. Pada pukul 08.15 WIB kapal yang menggandeng tug boat melewati Dermaga Puding. Posisi kapal sudah disebelah kanan bertujuan keluar dengan RPM maksimal untuk menghindari Dermaga Puding dan kapal kargo kayu yang sedang berlabuh.
BACA JUGA:642 Hektar Lahan Sawah di Kerinci Terdampak Banjir, Petani Kehilangan Pekerjaan
BACA JUGA:Untuk Pendistribusian Logistik Dilokasi Tertinggal, Terlama dan Tersulit, Harus Jalan Kaki 8 Jam