Karagenan Alor

Jumat 02 Feb 2024 - 20:08 WIB
Editor : Jurnal

SEJAK akhir SMP Clarissa sudah sekolah di Australia. Kuliahnyi pun di sana: tamat 2004. Begitu lulus universitas Clarissa langsung bekerja di salah satu investment banking di Kuala Lumpur.

Tiga tahun dia di lembaga keuangan itu. Sempat menikah dengan orang Malaysia. Sempat diajak tinggal di Dubai selama empat tahun.

Ujungnya: Clarissa pilih hidup di Rote –nun jauh di Nusa Tenggara Timur. 

Ayah Clarissa memang kelahiran Ambon tapi kakek Clarissa orang Rote.

Bagaimana bisa anak muda yang hidupnya selalu di luar negeri bisa langsung memutuskan tinggal di pulau begitu terpencil? 

Ternyata Clarissa mencintai Rote. "Mungkin karena saya suka diving," ujar Clarissa.

Lokasi selam di Alor, kata Clarissa, jauh lebih menakjubkan dibanding, misalnya, Labuhan Bajo. "Kalau Labuhan Bajo 6, Alor 9," kata Clarissa. 

Di mana yang bernilai 10? 

"Lho yang 10 kan di Misool, Raja Ampat," jawab Clarissa.

Di Rote, Clarissa menyelam tidak hanya untuk menikmati keindahan bawah laut. Di bawah laut Clarissa lagi melihat kehidupan yang lebih penting: rumput laut. Juga kehidupan para petaninya. Clarissa bertekad menghabiskan perhatian dan energi untuk rumput laut.

Kesimpulan Clarissa: dia harus membangun pabrik tepung karagenan. Bahan bakunya rumput laut. Pabriknya harus di NTT. Agar hasil rumput laut kualitas tinggi di NTT tidak melulu diekspor ke Tiongkok dalam bentuk rumput laut yang sudah dikeringkan.

Pabrik itu sudah jadi. Sudah sejak enam tahun lalu. Lokasinya di selatan kota Kupang. Di bagian barat pulau Timor. Kapasitasnya 150 ton per bulan. Atau 1.500 ton rumput laut basah.

Pabrik itu dibangun di Kupang agar bisa menampung hasil rumput laut di pulau-pulau sekitarnya. Termasuk dari pulau terdekat: Pulau Kera. Di situlah dihasilkan rumput laut terbaik di Indonesia. 

Anda sudah tahu di mana letak Pulau Kera. Kalau Anda ke Kupang dan Anda tinggal di Hotel Aston, pulau itu terlihat dari jendela kamar Anda.

Di bisnis rumput laut itulah Clarissa all out sekarang ini. "Kami 100 persen ekspor. Ekspor tepung karagenan," ujar Clarissa.

Kategori :

Terkait

Minggu 22 Dec 2024 - 20:21 WIB

Celeng Banteng

Jumat 20 Dec 2024 - 20:58 WIB

Tipuan Magelang

Kamis 19 Dec 2024 - 20:51 WIB

Partner Dansa

Rabu 18 Dec 2024 - 20:59 WIB

Mati Lagi

Senin 16 Dec 2024 - 20:28 WIB

Manajer Istri

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 22:54 WIB

Dewan Ingatkan BKPSDM

Minggu 22 Dec 2024 - 22:52 WIB

Sekda Buka Rakor Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:51 WIB

Pendaftaran P3K Dibuka Akhir Desember

Minggu 22 Dec 2024 - 22:49 WIB

134 Personil Amankan Natura

Minggu 22 Dec 2024 - 22:48 WIB

Konflik Lahan Berakhir Damai