Berawal Dari Mendengar Berita Dunia di Radio

Jumat 02 Feb 2024 - 20:10 WIB
Editor : Jurnal

Kisah Prof Abubakar Eby Hara yang Baru Saja Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Unej 

DOSEN ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (Unej) Prof Abubakar Eby Hara baru saja dikukuhkan sebagai guru besar dalam rapat senat terbuka yang digelar di Gedung Auditorium kampus setempat pada 29 Januari 2024. Banyak cerita sebelum ia meraih gelar itu.

 

AKADEMISI yang akrab disapa Eby itu diangkat sebagai guru besar dalam bidang ilmu hubungan internasional (HI) dan merupakan satu-satunya dosen pengampu ilmu HI yang mendapatkan gelar profesor di perguruan tinggi negeri yang berjuluk Kampus Tegalboto itu.

Keputusannya untuk fokus menggeluti bidang hubungan internasional ternyata bukan tanpa alasan karena sedari kecil sudah tertarik dengan ilmu politik dan hubungan internasional yang terinspirasi dari sang ayah.

Pria kelahiran 8 Februari 1964 asal Pangkal Pinang, Kabupaten Bangka Belitung, itu ingat betul ketika ayahnya selalu memutar berita dunia dari Radio BBC Inggris siaran berbahasa Indonesia.

Apabila sang ayah berhenti mendengar siaran BBC Inggris, Eby mengikuti siaran radio lainnya, seperti Netherlands Hilversum, Radio Australia dan Radio Peking, yang menyiarkan siaran berita berbahasa Indonesia.

Dari kebiasaan mendengarkan berita dunia melalui radio yang menyiarkan perkembangan dunia internasional, pelan-pelan tetapi pasti mulai menyukai perkembangan global sejak usia remaja, sehingga menjadi tertarik mendengar berbagai peristiwa yang terjadi di belahan dunia.

Perkenalan dengan masalah-masalah dunia, awalnya menjadi hobi dan kesenangan saja, bahkan sering mengirim surat ke radio-radio asing itu agar dikirimi brosur siaran dan informasi lainnya.

Sejak saat itu ia menjadi tertarik mendengar berbagai peristiwa dunia dan menekuni bidang hubungan internasional sampai bisa menyelesaikan S3 dan menjadi seorang profesor.

Menurutnya bidang hubungan internasional sangat luas dan mencakup isu-isu global yang dinamis, meskipun dalam era globalisasi itu orang mungkin menganggap bahwa isu-isu dunia tidak terlalu penting, justru sebenarnya terlibat dalam isu-isu global itu perlu karena dapat membentuk dasar untuk menjalin hubungan antarnegara yang berkelanjutan dan stabil.

Eby Hara menilai bahwa studi ilmu HI sangat mulia karena mencoba mencari sebab konflik dan mencari jalan untuk perdamaian dunia, tidak hanya dalam bidang politik, tapi juga ekonomi, sosial, dan budaya.

Selama menyelesaikan pendidikan profesornya, ia menemui banyak kesulitan, terutama mendapatkan data dari tangan pertama, yakni dari narasumber di dalam negeri.

Kendala itu muncul karena beberapa faktor, seperti ketidakmampuan untuk mengakses informasi secara langsung, keterbatasan dalam mendekati dan mendiskusikan topik dengan narasumber, atau bahkan ketidaksetujuan dari pihak yang bersangkutan untuk memberikan data yang dibutuhkan.

Meskipun demikian, hal itu tidak menjadi penghambat bagi Abubakar Eby Hara dalam menyelesaikan penelitiannya karena terus mengingat bahwa banyak yang memberikan doa dan dukungan kepadanya, seperti keluarga tercinta dan koleganya.

Kategori :