MUARASABAK, JAMBIEKSpRES.CO- Petani pinang di Kabupaten Tanjabtim tampaknya mulai sumringah. Pasalnya, harga Pinang saat ini sudah mulai merangkak naik dari harga sebelumnya. Dari informasi yang didapat harga pinang sudah di harga Rp. 6.500 - 7.500 per Kg ditingkat petani.
Kenaikan harga pinang ini tentunya lantaran dari permintaan yang juga meningkat dari negara lain. Seperti India yang saat ini sudah mulai datang kembali ke Indonesia untuk membeli pinang kering dengan cara legal. Sebab, informasinya kebutuhan pinang di India masih kurang.
"Ya, India juga ada tanam pinang sendiri, tapi selain masih kurang, kualitasnya juga kurang bagus dari pinang kita yang ada di Jambi ini," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Tanjabtim, Muhammad Awaludin.
Jika kondisi ini terus berlangsung, maka harga buah pinang bisa akan terus naik, dan kesejahteraan petani pinang juga bisa kembali lagi seperti dulu.
BACA JUGA:Makin Kreatif, Mahasiswa Unja Ciptakan Masker Wajah Dari Bonggol Nanas dan Biji Pinang
BACA JUGA:Masa Depan Makin Cerah, TIKI Pinang Generasi Muda Gabung Industri Kurir
Pemerintah Pusat dari Kementerian Perdagangan RI sudah membantu untuk memfasilitasi para pengusaha dari India dalam mendapatkan pinang kering dari petani.
"Kementerian Perdagangan memikirkan para petani pinang kita supaya harga pinang bisa stabil dan terus naik, demi kepentingan petani kita," ungkapnya.
Selain itu, Awaludin juga berharap kepada petani pinang untuk merawat perkebunan pinangnya sebaik mungkin, agar kualitas hasil produksi juga semakin baik, dan para pengusaha pinang dari India juga dapat bertahan dan membeli pinang petani pinang di Indonesia dengan harga tinggi.
"Mudah-mudahan apa yang menjadi usaha dari petani pinang untuk menghasilkan kualitas yang nantinya bisa membuahkan hasil yang memuaskan," harapnya.
BACA JUGA:Buntut Harga Anjlok, Petani Tebang Ratusan Batang Pinang
BACA JUGA:Hasil Tangkap Nelayan di Tanjabtim Berkurang, Ternyata Ini Penyebabnya
Untuk diketahui, kondisi harga ping yang terus merangkak naik sudah terjadi sejak 1-2 bulan lalu. Petani berharap kondisi ini bisa terus berjalan, sehingga harga pinang menjadi mahal. Sudah banyak petani yang telah menebang pohon pinang, karena pinang yang sudah tidak ada harganya.
"Kami sebagai petani sangat berharap harga pinang ini bisa seperti dulu lagi. Kalau sekarang Alhamdulillah sudah mulai merangkak naik," harap Adnan, salah satu petani di Tanjabtim. (*)