Kerja Sama Jadi Kunci Capaian Industri Sawit Berkelanjutan

Sabtu 04 Nov 2023 - 15:29 WIB
Reporter : Adriansyah
Editor : Adriansyah

JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kerja sama para pihak menjadi kunci bagi pencapaian industri kelapa sawit berkelanjutan dalam menopang perekonomian nasional.

Dalam lingkup global, pemerintah siap bekerja sama dengan Uni Eropa (UE) pasca penerapan European Union Deforestation Regulation (EUDR).

"Terlepas dari kekhawatiran kami, pemerintah siap berkolaborasi dengan Uni Eropa dalam membangun kerangka kerja yang mendorong pertanian berkelanjutan, termasuk produksi minyak nabati, dengan cara yang inklusif, holistik, adil, dan tidak diskriminatif," kata Menko Airlangga di Jakarta, Kamis.

Hal itu ia sampaikan secara virtual dalam The 19th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2024 Price Outlook.

Menko Airlangga menilai sangat penting bagi UE untuk mengakui dan menyadari sepenuhnya bahwa standar keberlanjutan nasional negara produsen dapat memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk mengakses pasar Eropa.

The Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) juga telah menjalin komunikasi intensif dengan komisi UE untuk mengatasi tekanan tersebut.

Selain itu juga telah menghasilkan enam tim kerja temasuk inklusivitas petani kecil, skema srtifikasi yang relevan, ketertelusuran data ilmiah mengenai deforestasi serta perlindungan data privasi.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya juga telah mengembangkan clearing house untuk memastikan seluruh komoditas perkebunan yang akan diekspor dapat ditelusuri untuk menjamin pasar global bahwa produk-produk tersebut dihasilkan dari perkebunan yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa pengembangan kelapa sawit berkelanjutan turut didorong melalui Indonesia Sustainable Palm Oil Plantation Certification System (ISPO).

Sertifikasi ISPO menjamin praktik produksi yang dilakukan oleh perusahaan dan petani kelapa sawit mengikuti prinsip dan kaidah keberlanjutan. Selain ISPO, Pemerintah Indonesia juga mendukung sertifikasi sukarela melalui skema Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

"Dengan bekerja sama, kita dapat mencapai tujuan untuk perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, pembangunan rendah karbon, berketahanan iklim dan berkelanjutan, serta penguatan industri minyak sawit dalam negeri,” terangnya.

Adapun industri kelapa sawit telah lama bagian integral dari ekonomi global sekaligus berperan penting dalam perekonomian nasional.

Industri itu telah berhasil berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja produktif dan kesempatan kerja, ketahanan pangan, ketahanan energi, serta penyediaan barang-barang konsumsi.

Hal tersebut turut berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan di kalangan petani pedesaan termasuk bagi petani kecil.

Lebih jauh lagi, Airlangga menjabarkan dengan perkiraan bahwa populasi dunia akan mencapai 9,8 miliar jiwa pada tahun 2050, dunia akan memerlukan tambahan 200 juta ton produksi minyak nabati pada saat tersebut.

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 21:23 WIB

Kualam Diduga Jadi Korban Malpraktik

Minggu 22 Dec 2024 - 21:23 WIB

Jangan Takut Melapor

Minggu 22 Dec 2024 - 21:19 WIB

Berandalan Bermotor Kembali Berulah