“Kelapa sawit juga mendukung penyediaan bahan bakar transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Indonesia telah mengembangkan SAF yang dikenal dengan BioAvtur 2.4 persen atau J2.4,” jelas Airlangga.
Untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit, Indonesia telah melakukan penanaman kembali seluas 200.000 hektar (ha) sejak tahun 2007 dan seluas 180.000 ha sedang dilakukan penanaman kembali di tahun ini dengan mengalokasikan anggaran sebesar 386 juta dolar AS. (ant)
Kategori :