Sinergi Perguruan Tinggi dan Pemda Diperkuat untuk Inovasi Daerah

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Perguruan tinggi di Indonesia diharapkan dapat lebih berperan dalam pembangunan daerah dengan menjadikan riset sebagai solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah daerah (pemda).
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menegaskan bahwa kolaborasi antara akademisi dan pemda menjadi kunci dalam meningkatkan inovasi berbasis penelitian.
“Kita perlu memastikan bahwa hasil riset tidak hanya berhenti sebagai dokumen akademik, tetapi benar-benar diimplementasikan untuk menyelesaikan masalah daerah. Pemda bisa menjadi mitra utama dalam mengadopsi inovasi dari kampus,” ujar Stella dalam keterangannya di Jakarta.
Menurutnya, banyak daerah memiliki potensi yang belum dioptimalkan karena keterbatasan akses terhadap penelitian dan teknologi.
Perguruan tinggi dapat menjadi katalis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan perbaikan tata kelola daerah melalui inovasi di berbagai bidang, mulai dari infrastruktur, lingkungan, hingga kesehatan.
Ia mencontohkan penerapan riset dalam pembangunan SMA Unggul Garuda di Sulawesi Utara.
Dalam proyek ini, berbagai perguruan tinggi berperan dalam merancang sistem konstruksi, teknologi bangunan ramah lingkungan, hingga penyusunan pola makan bergizi bagi siswa.
Model kerja sama seperti ini diharapkan dapat diperluas ke berbagai daerah lain.
“Kolaborasi langsung antara pemda dan perguruan tinggi harus diperkuat agar inovasi yang ada bisa diterapkan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pemerintah pusat akan memfasilitasi, tetapi inisiatif dan komitmen dari daerah sangat diperlukan,” kata Stella.
Ke depan, Kemdiktisaintek akan terus mendorong perguruan tinggi untuk lebih aktif dalam menghasilkan riset yang aplikatif dan mendorong pemda untuk memanfaatkannya.
Dengan sinergi yang kuat, diharapkan daerah-daerah di Indonesia dapat berkembang lebih pesat melalui pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. (*)