JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Orangorang bisa mencegah terkena osteoporosis melalui gaya hidup sehat termasuk menghindari rebahan dan rutin berolahraga, menurut dokter spesialis orthopedi dan traumatologi dr Troydimas Panjaitan, Sp.OT (K).
"Karena seiring dengan bertambahnya usia, kelak otot melemah dan meningkatkan risiko patah tulang," kata Troydimas melalui siaran pers Sequis.
Troydimas, yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, juga menyarankan orang-orang mengurangi konsumsi minuman yang mengandung kafein dan alkohol serta merokok karena dapat merusak kepadatan tulang sebagai penyebab osteoporosis.
BACA JUGA:Pentingnya Pencegahan Dini Tumor Tulang Melalui Pola Hidup Sehat
BACA JUGA:Cara Mempertahankan Kesehatan Tulang dan Otot Setelah Usia 35 Tahun
Osteoporosis merupakan penyakit sistemik pada tulang yang ditandai beberapa hal, seperti penurunan massa tulang, kehilangan kekuatan tulang, perubahan struktural tulang, serta gangguan pada integritas tulang yang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan patah atau fraktur.
Selain itu, postur tubuh mereka dengan osteoporosis terlihat membungkuk dan terasa nyeri pada tulang yang mengalami kelainan pada ruas tulang belakang.
Troydimas mengingatkan kepadatan tulang manusia mencapai puncaknya pada usia 35 tahun. Kemudian, di atas 40 tahun, penyerapan tulang akan lebih cepat daripada pembentukan tulang baru.
Menurut dia, faktor genetik ikut menentukan risiko seseorang terkena osteoporosis.
BACA JUGA:Kelumpuhan TBC Tulang dan Polio, Ini Perbedaan dan Pencegahannya
BACA JUGA:Pekerjaan Jalan Rigid di Pemayung Tak Gunakan Besi Tulang
Jika ada riwayat keluarga yang mengalami osteoporosis, maka penting untuk dia lebih waspada karena ada potensi 60-80 persen anggota keluarga lain akan menghadapi risiko serupa.
Ini berarti, sambung Troydimas, osteoporosis tidak selalu menyerang saat usia sudah lanjut melainkan juga bisa dialami orang muda. Bahkan, 80 persen risiko terbesar pada perempuan.
“Banyak orang muda abai akan kesehatan tulang karena menganggap osteoporosis hanya mengancam orang tua. Apalagi, hormon orang muda cenderung cukup untuk mengatur remodelasi tulang," kata dia.
Troydimas mengingatkan osteoporosis sering disebut sebagai silent disease (penyakit yang diam-diam mematikan) karena sulit dideteksi sebelum patah tulang.