Mereka adalah Burhanuddin (Demokrat), Ivan Wirata (Golkar), Akmaludin (PDIP), Abunyani (Gerindra), Ririn Novianty (PAN), Sopuan Anshori (NasDem) dan Raden Fauzi (PKS).
Pengamat politik Pahruddin menilai bahwa pertarungan pada Pemilu 2024 yang baru saja dihelat sangat konpetitif sekali dibanding 2019.
Sehingga tidak ada jaminan seorang calon petahana bisa terpilih kembali untuk periode berikutnya.
“Saya pikir Pemilu 2024 pertarungannya sangat konpetitif sekali dibanding 2019. Ini juga turut menjadi penyumbang banyak petahana yang tumbang,” ujarnya, Senin (4/3) kemarin.
Terlebih wajah baru memiliki basis yang representatif dengan dukungan finansial yang juga kuat. Ini didukung oleh akses informasi masyarakat yang juga sudah terbuka.
“Sehingga pemilih punya banyak pilihan untuk menentukan sikap. Ditambah lagi penantang ini memiliki basis,” jelasnya.
Karena itu, ini bisa menjadi hukuman bagi kandidat petahana yang mungkin tidak banyak berpihak kepada masyarakat.
Ditambah lagi secara sikologi, masyarakat Jambi ini memiliki kecenderungan tertarik pada hal yang baru.
BACA JUGA:10 Caleg Diprediksi Lolos DPRD Provinsi Jambi Lewat Dapil Neraka, 4 Petahana Terancam Tumbang
BACA JUGA:PAN Berpeluang Raih 2 Kursi DPRD Provinsi Jambi Dapil 4, Ini Hitung-hitungannya
“Makanya yang lama bisa jadi dianggap tidak mampu mewakili meraka. Apalagi ada soal batu bara yang kemarin menjadi isu penting,” katanya.
Disamping itu, pada Pemilu 2024 ini banyak sekali wajah baru yang merupakan keterwakilan dari figure muda yang memiliki financial yang cukup.
“Kita tau pemilih Jambi ini sebagian besarnya adalah anak muda. Ini juga bisa memberikan pengaruh,” pungkasnya. (*)