BALI, JAMBIEKSPRES.CO-Peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mendukung inisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk merevitalisasi peralatan laboratorium penelitian di perguruan tinggi nasional tahun ini menggunakan produk dalam negeri.
“Revitalisasi itu tentu sangat diperlukan untuk menunjang produktivitas para peneliti dan kemajuan ilmu pengetahuan,” kata Peneliti Mikroelektronika Fakultas Teknik Elektro ITB Yusuf saat ditemui dalam Pertemuan Bisnis P3DN di Sanur, Bali.
Menurut dia, secara umum peralatan laboratorium penelitian di perguruan tinggi sudah tergolong usang sehingga perlu digantikan dengan yang memiliki kecanggihan teknologi terkini.
Tak terkecuali ITB yang membutuhkan pembaharuan peralatan pada salah satu laboratorium power; distribusi dan instalasi listrik AC.
Ia menyebutkan, beberapa peralatan di laboratorium power sering rusak karena usianya yang uzur sehingga memang perlu diganti dengan yang baru.
BACA JUGA:Komisi X Minta Kemendikbudristek Bentuk Satgas Cegah Perundungan
BACA JUGA:Salur Cepat BOSP, Kolaborasi Kemendikbudristek dan Kemenkeu
Di sisi lain, Yusuf pun berharap pelaku industri dari kalangan para pelajar SMK-peneliti dan mahasiswa perguruan tinggi nasional dapat atraktif menyambut inisiasi dari Kemendikbudristek ini.
Ia menilai hal tak lepas sebagai bentuk pembuktian dan eksistensi pendidikan vokasi nasional dalam mendukung peningkatan produk dalam negeri sebagai substitusi impor yang diprogramkan pemerintah.
"Mikroelektronika ITB pun memiliki komitmen yang sama untuk program ini, jadi mari kita sukseskan bersama," ujarnya.
Rencana revitalisasi peralatan laboratorium itu terpublikasi setelah Kemendikbudristek membuka penawaran terbuka dalam Pertemuan Bisnis atau Business Matching P3DN VII di Sanur, Bali.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Minta PTN Bijak Dalam Tetapkan UKT
BACA JUGA:10 PTN Terbaik di Indonesia Versi Kemendikbud, Kami Pilih Kuliah Dimana?
Kepala Biro Umum Pengadaan Barang dan Jasa Kemendikbudristek Triyantoro mengatakan revitalisasi peralatan laboratorium tersebut akan dilaksanakan untuk masa pengadaan barang dan jasa tahun anggaran 2024, dengan dana senilai Rp4,7 triliun.
Hal demikian diungkapkan karena Kemendikbudristek memprioritaskan para pelaku industri dalam negeri menjadi pemasok utama rencana revitalisasi tersebut, menyusul target pemerintah untuk kontribusi pemanfaatan produk dalam negeri tahun ini bisa mencapai lebih dari 95 persen. (ant)