Pilrek Unja, Prof Sutrisno, Prof Helmi dan Prof Haryadi Lolos 3 Besar
JAMBI-Suara menteri dipastikan akan menjadi penentu dalam suksesi Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Jambi (Unja) periode 2024-2028.
Ini setelah dalam tahapan penyaringan oleh Senat yang rampung digelar kemarin siang (24/10) di Kampus Unja Mendalo, tiga kandidat rektor berhak melaju ke tahapan final.
Namun sayangnya, tidak ada satu pun yang meraih suara signfikan atau 50 persen dari jumlah pemilih.
Dari 85 anggota senat yang menyalurkan hak suaranya, calon petahana Prof. Sutrisno berhasil meraup suara terbanyak yakni 37 suara.
Di bawah sang incumbent ada Prof. Helmi dengan 23 suara. Selanjutnya diikuti oleh Prof. Haryadi dengan 22 suara. Sedangkan satu calon lainnya Prof. Nurhayati dipastikan tersingkir karena hanya mengantongi 3 suara.
Ketua Senat Unja Prof. Syamsurizal Tan, kepada Jambi Ekspres mengatakan, pemilihan berlangsung lancar dan tak ada kendala. "Pemilihan tahap penyaringan menjadi 3 besar ini berjalan baik, tak ada hambatan dan sesuai jadwal," ucap pria yang akrab disapa Prof.Tan ini kepada Jambi Ekspres (24/10).
Ia mengakui ada satu orang anggota senat yang tak hadir sehingga dari total 86 senat hanya hadir 85. "Yang tak datang Prof. Jundi karena orang tuanya sakit di Medan, berhalangan tetap beliau ya," sampainya.
Setelah hasil penyaringan 3 besar ini keluar, Prof. Tan mengatakan rencananya hasil itu akan dikirimkan besok (Rabu 25/10) ke Kemendikbud.
"Nanti kita akan minta balasan apakah tetap tanggal 9 November 2023 pemilihan lanjutan (dengan suara menteri) atau di tanggal lainnya," kata Prof.Tan.
Prof Tan mengaku, 3 nama calon Rektor yang melaju masih mempunyai peluang yang sama. "Ketiga calon rektor masih mempunya peluang sama, karena nantinya ada tambahan suara menteri cukup besar yakni 46 suara atau 35 persen suara keseluruhan," terangnya.
Pemilihan lanjutan ini dijadwalkan di Kampus Oranye sebagaimana Pilrek lalu. Dimana Menteri atau perwakilannya akan membawa amanat untuk memilih calon rektor. "Biasanya pemilihan lanjutan tetap di Kampus Unja," katanya.
Jika ditotal secara keseluhan, sebutnya, akan ada 132 suara yang akan memilih pada saat pemilihan final nanti.
Artinya, suara menteri yang berjumlah 46 suara itu akan sangat menentukan siapa rektor Unja berikutnya.
‘’Itu sudah termasuk suara menteri,’’ sebutnya.