Hasil Tangkapan Nelayan Berkurang

Minggu 05 Nov 2023 - 20:31 WIB
Reporter : Muhammad Akta
Editor : Muhammad Akta

MUARASABAK-Para nelayan yang berada di wilayah pesisir pantai dalam Kabupaten Tanjabtim mengeluhkan kondisi saat ini. Pasalnya, hasil tangkapan atau produksi nelayan di laut sudah berkurang. 

 

Tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap penghasilan yang didapatkan oleh nelayan. Seperti halnya nelayan Pukat Tarik, penghasilannya sekali turun melaut saat ini hanya Rp. 20 ribu sampai Rp. 30 ribu per orang. Karena dalam satu Pompong, Pukat Tarik ini dikerjakan oleh 7 - 8 orang.

 

"Sekarang hasil melaut kurang, tapi kalau harga ikannya mahal, jadi tidak seimbang dengan penghasilan," kata Madi, salah satu nelayan yang berdomisili di Kecamatan Kuala Jambi.

 

Dia menjelaskan, ikan hasil tangkapan Pukat Tarik biasanya kebanyakan ikan gulama. Dimana harganya saat ini sudah mencapai Rp. 5.000 sampai Rp. 6.000 per Kg. Harga tersebut dinilainya sudah tinggi jika dibandingkan dengan harga sebelumnya.

 

"Kalau sebelumnya harga ikan Gulama per Kg nya hanya Rp. 3.000 sampai Rp. 3.500 per Kg. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah tinggi," jelasnya.

 

Menurutnya, kondisi seperti ini sudah lumrah terjadi di setiap saat mendekati akhir tahun. Apalagi musim cuaca ekstrem yang biasanya dimulai sejak bulan November sebentar lagi akan terjadi. Para nelayan akan memilih tidak melaut saat sudah gelombang tinggi.

 

"Kalau sekarang kita nelayan masih bisa ke laut, karena cuaca masih normal. Tapi kalau cuaca sudah ekstrem, kami tidak akan ke laut, karena beresiko," terangnya.

 

Memang, tambahnya, pekerjaan nelayan ini merupakan rezeki yang tidak terlihat oleh mata. Di saat hasil tangkapan banyak, harga ikan murah. Begitu juga sebaliknya, saat tangkapan berkurang, harga ikan mahal. Dan saat ini kondisinya tangkapan sedang berkurang, tapi harga ikan lagi mahal.

 

"Rencananya kami mau turun melaut malam ini. Mudah-mudahan hasil tangkapan kami banyak, doakan saja," tukasnya. (lan)

 

Kategori :