Oleh: Dahlan Iskan
JAMBIEKSPRES.CO - Ia Ngantuk. Matanya terpejam. Sesaat kemudian kepalanya tertekuk ke dada. Lalu terbangun. Untuk mengantuk lagi. Terpejam lagi. Kepalanya tertekuk lagi.
Banyak spekulasi: mengapa Donald Trump sampai terkantuk dua kali. Padahal ia lagi duduk di ruang sidang pengadilan New York. Kamis lalu.
Anda sudah tahu: Trump sangat kesal menjadi terdakwa di pengadilan kriminal. Mungkin mengantuk adalah cara Trump untuk melampiaskan kekesalan. Ia kesal. Tapi tidak berdaya.
Pengadilan sudah menetapkan: ia harus diadili.
Di Amerika, siapa pun tidak bisa melawan hakim. Pun seorang mantan presiden galak–calon presiden pula.
BACA JUGA:3 Pansus DPRD Laporkan Hasil Pembahasan Terhadap LKPJ Bupati TA 2023
BACA JUGA:Baru Dibangun Roboh, Kotraktor Diminta Segera Perbaiki Pagar SMKN 10 Tebo
Yang sedang kita bicarakan ini adalah perkara yang lain lagi: soal uang tutup mulut pada wanita komersial yang pernah ia gauli.
Berarti perkara ketiga yang disidangkan akhir-akhir ini.
Trump sudah berusaha keras untuk menghindar dari perkara ketiga ini. Cara yang paling kotor pun sudah ia lakukan: menyerang pribadi keluarga hakim. Lewat medsos.
Tapi hakim tidak kurang lakon. Ia keluarkan dua gage: awalnya Trump hanya dilarang membicarakan pribadi hakim.
Trump tidak kalah pandai. Ia pun ganti menyerang keluarga hakim. Gage diperluas: Trump dilarang menyerang hakim dan keluarga hakim.
Tidak ada lagi cara lain. Trump juga sudah berusaha naik banding: minta agar pengadilan yang lebih tinggi membatalkan perkara tersebut. Ini kan perkara ecek-ecek untuk orang sebesar Trump. Hanya urusan lendir pribadi.
Usaha itu pun gagal. Justru pengadilan yang lebih tinggi minta perkara uang tutup mulut itu diproses di pengadilan. Bukan main kesalnya Trump.