JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Alfadiansyah, seorang mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Jambi (Unja), tidak hanya memiliki keahlian di bidang teknik pertambangan, tetapi juga memiliki bakat dalam menulis pantun.
Bakatnya ini terbukti saat ia berhasil memenangkan perlombaan pada Lomba Cipta Pantun se-provinsi Jambi dalam Kegiatan Sutha Ramadhan Fair Tahun 1445 H/2024 M, yang diadakan oleh UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, pada 18-23 Maret 2024 di Kampus UIN II STS Jambi.
Dalam lomba tersebut, Alfadiansyah menghadirkan karya berupa 30 pantun bertema kearifan lokal, keberagaman, dan nasehat-nasehat keagamaan dengan judul ‘Bersemangat dalam Agama, Budaya dan Negara’.
Karya ini berhasil membawa pulang sertifikat penghargaan atas juara harapan 2 yang diraihnya.
BACA JUGA:Mahasiswa Unja Siap Bertanding di ASEAN University Games 2024
BACA JUGA:Mahasiswa Unja Ciptakan Alat Pace Tendangan Sabit Silat
Beberapa contoh pantun karya Alfadiansyah dari judul "Bersemangat dalam Agama, Budaya, dan Negara" adalah sebagai berikut:
1. Keris siginjai senjata raja
Senjata sakti tiada karat
Agama sebagai pedoman utama
Guna selamat dunia dan akhirat
2. Sungguh indah istana raja
Sangat luas berwarna cerah
Tugas kita hidup di dunia
Menjadi hamba sekaligus khalifah
Alfadiansyah menjelaskan bahwa motivasinya dalam mengikuti lomba cipta pantun adalah untuk mengembangkan potensi diri serta memperkaya pemahaman akan kearifan lokal Jambi.
Ia melakukan persiapan dengan membaca dan menganalisis sistematika penulisan pantun serta kearifan lokal Jambi.
BACA JUGA:10 Prodi dengan Kuota Terbanyak di SNBP Unja 2024, Nomor 3 dan 4 Diluar Dugaan
BACA JUGA:Tiga Mahasiswi Unja Lolos Program Beasiswa Internasional
Selain itu, ia berharap karyanya dapat berkontribusi untuk kemajuan kebudayaan Jambi di masa mendatang.
Muhammad Ikrar Lagowa, S.T., M.Eng.Sc, Kaprodi Teknik Pertambangan Unja, menyampaikan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh Alfadiansyah.
Menurutnya, prestasi tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi Program Studi Teknik Pertambangan FST Unja dan diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk berprestasi.
Dengan demikian, kesuksesan Alfadiansyah dalam lomba cipta pantun tidak hanya menjadi prestasi pribadi, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk mengembangkan potensi serta berkontribusi dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal.
Pantun-pantun ciptaan mahasiswa Teknik Pertambangan UNJA sungguh memikat hati, penuh dengan nasihat bijak dan makna mendalam.
BACA JUGA:Polda Sidik Kasus Ferienjob ke Jerman dan Dosen Unja Jadi Tersangka, Unja Berikan Klarifikasi
BACA JUGA:1.795 Calon Mahasiswa Baru Unja Lulus SNBP 2024u
Berikut adalah 30 pantun yang sarat dengan kearifan lokal, keberagaman, dan nasehat keagamaan:
1. Keris siginjai senjata raja
Senjata sakti tiada karat
Agama sebagai pedoman utama
Guna selamat dunia dan akhirat
2. Sungguh indah istana raja
Sangat luas berwarna cerah
Tugas kita hidup di dunia
Menjadi hamba sekaligus khalifah
3. Pergi mendaki gunung Kerinci
Jalannya terjal berujung lelah
Alangkah senang rasanya di hati
Jika memperoleh mardhatillah
4. Dahulu Jambi dipimpin raja
Gagah perkasa di segala medan
Hidup itu mudahlah saja
Jalankan kewajiban, jauhi larangan
5. Ke Tungkal Ulu mencari rotan
Berangkat sore sampai malam
Tetap selalu jaga hubungan
Kepada Tuhan, manusia, dan alam
6. Batik Jambi bermotif bunga
Sungguh indah berwarna merah
Hidup di dunia dengan mulia
Mencari rezeki yang harus berkah
7. Ke sungai Toman membeli kelapa
Kelapa diparut dibuat santan
Wahai diri, janganlah lupa
Kita adalah hamba-Nya Tuhan
8. Dari Tembesi ke Muara Bulian
Singgah di jalan membeli tomat
Menjadi pemuda di akhir zaman
Ibadah harus terus meningkat
9. Berenang-renang di batang hari
Janganlah lupa memancing ikan
Budaya harus terus lestari
Sebagai intan penghias zaman
10. Candi Muaro Jambi kekayaan negeri
Sebagai universitas zaman dulu
Dalam hidup jangan takut mati
Hilangkan ragu, coba dahulu
11. Memanjat tinggi si pohon aren
Mengambil nira dibuat gula
Mari menjadi pemuda keren
Yang cinta agama, budaya, dan negara
12. Rumah panggung rumah tercinta
Tinggi membumbung laksana mewah
Cintai selalu budaya kita
Junjung nilai dan norma daerah
13. Ke Pulau Berhala memancing ikan
Naik kapal sangatlah laju
Cintai budaya, jangan tinggalkan
Terus pelajari, wariskan ke anak cucu
14. Kenduri Sko dari Kerinci
Tradisi yang harus dilestarikan
Junjunglah selalu hidup toleransi
Walaupun banyak ragam perbedaan
15. Teh Kayu Aro manis dirasa
Kopi Kerinci penghangat badan
Semakin banyak perbedaan yang ada
Semakin cari banyak persamaan
16. Enak nian rasa spaghetti
Lebihlah sedap tempoyak ikan
Demi kelanjutan bangsa dan negeri
Nasionalisme harus diperjuangkan
17. Bulan Ramadhan bulan puasa
Menahan nafsu menahan makan
Negara ibarat tenda raksasa
Tempat bernaung berbagai perbedaan
18. Sepakur sirih tari bernama
Ditarikan sebagai lambang sambutan
Terasa indah hidup di dunia
Dengan bersatu ragam perbedaan
19. Negeri Jambi kota yang bersih
Banyak penduduk dimana-mana
Hidup harus bercinta kasih
Agar damai, selamat, sentosa
20. Kerutup ikan enak dimakan
Makan secara beramai-ramai
Kebenaran mesti terus ditegakkan
Demi tercipta hidup yang damai
21. Membeli tempayan di Koto Kandis
Untuk menyimpan si asam cuka
Kebudayaan ialah si buah manis
Dari proses rasa, karsa, dan cipta
22. Gulai tepek ikan enak dihirup
Ditambah dengan sambal terasi
Pancasila sebagai pandangan hidup
Menjadi filter globalisasi
23. Ke Gentala Arasy menikmati senja
Amatlah indah hati rasakan
Bolehlah merantau ke ujung dunia
Tetapi budaya sendiri jangan lupakan
24. Gadis cantik berbaju kurung
Teluk Belanga untuk sang pria
Hidup selalu harus menjunjung
Menjunjung agama, budaya, dan negara
25. Harimau Sumatera si raja rimba
Kini sudah terancam punah
Meskipun kita teramat kaya
Janganlah suka berlagak pongah
26. Negeri Jambi negeri yang kaya
Punya batubara dan juga emas
Kalau ingin hidup bahagia
Harus berdoa dan bekerja keras
27. Berburu sumbun di Kuala Jambi
Untuk dimasak makan bersama
Berbakti selalu pada negeri
Dari belia hingga tutup usia
28. Sungguh cantik gadis Melayu
Rajin mengaji, pandai berdandan
Jadi pemuda, janganlah lesu
Terus semangat, dobrak peradaban
29. Rang kayo hitam gagah perkasa
Arif bijaksana memimpin negeri
Jadi pemuda pewaris bangsa
Kuatkan mental, tingkatkan kualitas diri
30. Suara adzan sudah terdengar
Ayo menuju masjid Al-Falah
Kita ini bangsa yang besar
Jangan sampai terpecah belah
Pantun-pantun ini bukan hanya sekadar rangkaian kata-kata, tetapi juga merupakan cerminan kearifan dan nilai-nilai luhur yang perlu dipegang teguh oleh generasi muda dalam membangun masa. (*)