Disambut tepuk tangan saudagar kaya
Kemudian memojok di sudut kota
Menangisi makanan sisa
Ia adalah tatapan kosong di siang bolong
Ada teriakan sunyi pada bungkamnya
Mimpi-mimpi hidup dalam lamunan
Tawa bernyawa di dalamnya
Apa pun ia pikul apalagi beban
Memilukan angan tak kesampaian
Rapi, wangi, dan berdasi adalah mimpi
Nasi kemarin yang hampir kering dinikmati
Tubuhnya besar yang terkapar
Sementara yang kekar adalah lapar
Kategori :