JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Penjabat Walikota Jambi, Sri Purwaningsih kembali mengumpulkan jajarannya, dalam hal ini para Camat, Lurah se-Kota Jambi, serta beberapa kepala OPD di lingkungan Pemkot Jambi.
Mereka dikumpulkan pada kegiatan Rakor Camat dan Lurah se-Kota Jambi, di Aula Griya Mayang Rumah Dinas Walikota Jambi, Rabu (15/5/2024).
Beragam persoalan dibahas Pj Walikota Jambi dalam rakor tersebut. Diantaranya Ia menekankan kinerja bawahannya terkait persoalan sampah, kemiskinan ekstrim, penanganan konflik sosial trantibum, dan penanganan dampak musim hujan.
Disampaikan Pj Walikota Jambi Sri Purwaningsih, timbulan sampah di Kota Jambi mencapai 443,56 ton per hari. Sementara pengangkutan sampah per hari mencapai 380,75 ton atau sebesar 85,84 persen, dan pengurangan sampah mencapai 14,16 persen.
BACA JUGA:Proses Penetapan Calon Pj Bupati Muaro Jambi di Kemendagri Mengerucut ke Dua Nama
BACA JUGA:Pemkot Sungai Penuh & BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi Gelar Exit Meeting
Sri menambahkan, masalah sampah di Kota Jambi ini dipengaruhi oleh kondisi armada pengangkutan sampah yang kurang layak. Termasuk tidak terangkutnya sampah di TPS secara maksimal.
"Juga kurang patuhnya masyarakat pada penerapan jadwal pembuangan sampah," katanya.
Dalam penegakan Perda Kota Jambi Nomor 8 Tahun 2013 tentang pengelolaan sampah di Kota Jambi, Sri menyebut Satpol PP menjadi ujung tombak.
Namun begitu, Sri meminta agar para lurah se-Kota Jambi juga berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Lurah juga, harus melaporkan kondisi lingkungan dan memberikan pemahaman ke masyarakat," terangnya.
Lanjutnya, permasalahan sampah di Kota Jambi dari informasi yang didapat, memang tak ada lagi laporan dari para lurah kepada tim yang telah dibentuk.
"Ternyata memang tidak ada laporan. Jadi tolong giatkan lagi, karena sudah sering kita ingatkan," tegasnya.
Para Camat dan Lurah ini dikumpulkan guna mengambil langkah-langkah strategis mengenai isu-isu secara nasional.
Tak hanya sampah, juga pengendalian inflasi, penurunan kemisikinan ekstrem, penurunan stunting, penanganan dampak musim hujan dan penanganan konflik sosial serta trantibum.