JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Peringatan cuaca dari BMKG hari ini mengisyaratkan adanya potensi cuaca buruk yang signifikan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Menurut laporan BMKG, sejumlah provinsi, termasuk Aceh, Banten, Jawa Timur, dan Maluku, berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat dalam periode yang akan datang.
Selain itu, risiko serupa juga teridentifikasi di daerah-daerah seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Sumatra Barat.
BACA JUGA:Provinsi Jambi Disebut BMKG Sebagai 14 Daerah Waspada Cuaca Ekstrim
BACA JUGA:Sepekan ke Depan, BMKG Minta Waspada Cuaca Peralihan Musim
Tak hanya itu, pihak BMKG juga mencatat kemungkinan terjadinya petir di beberapa wilayah, termasuk Jawa Barat, Kalimantan Barat, Papua Barat, dan Sulawesi Tenggara.
Di sisi lain, peringatan dini dikeluarkan untuk sejumlah daerah terkait potensi hujan lebat, seperti Lampung, Jambi, Kalimantan Timur, dan Sumatra Utara.
Menanggapi ancaman cuaca ekstrem ini, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyoroti pentingnya penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai salah satu langkah mitigasi yang efektif dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.
BACA JUGA:Update Cuaca BMKG, Wilayah Jambi Siap-siap Hadapi Hujan Lebat dengan Badai
Dalam pertemuan dengan Menteri Tunisia di acara World Water Forum 2024 di Bali, Dwikorita menegaskan bahwa TMC telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam menanggapi dan mengurangi dampak dari fenomena cuaca ekstrem yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Dwikorita juga menambahkan bahwa, seiring dengan intensitas cuaca ekstrem yang meningkat, Indonesia sering kali menghadapi tantangan bencana alam yang berdampak luas, dan itulah mengapa pendekatan mitigasi seperti TMC sangatlah krusial.
BACA JUGA:Musim Pancaroba, BMKG Minta Warga Muaro Jambi Waspada Potensi Cuaca Ekstrim
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Ancam 27 Provinsi, BMKG Ingatkan Masyarakat Waspada Hujan Lebat dan Hujan Badai
Contohnya adalah fenomena El Nino yang terjadi pada tahun 2015, 2016, dan 2019, yang menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan di banyak wilayah Indonesia. (*)