BATANGHARI, JAMBIEKSPRES.CO-Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Batanghari telah memperbaharui data mengenai wilayah yang masih masuk kategori blank spot.
Berdasarkan data tahun 2023, Diskominfo Batanghari mencatat ada 29 titik yang masih tergolong sebagai blank spot.
"Kami sedang mengumpulkan data untuk tahun 2024, tetapi dari data sebelumnya terdapat 328 titik, di mana 29 di antaranya masih menjadi blank spot," ujar Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Diskominfo Batanghari, Boni Bonaza.
BACA JUGA:Stok Hewan Qurban di Batanghari Dipastikan Aman Menjelang Idul Adha
BACA JUGA:Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Batanghari Masih Jauh dari Target
Blank spot adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada area yang mengalami ketiadaan akses terhadap layanan informasi dan komunikasi, seperti internet.
Dari seluruh wilayah di kabupaten tersebut, Kecamatan Maro Sebo Ilir menjadi wilayah dengan jumlah blank spot terbanyak.
BACA JUGA:Tim Satgas Wasgakkum Jambi Putuskan Menghentikan Angkutan Batu Bara di Jalur Sungai Batanghari
BACA JUGA:Wacana Fadhil-Bakhtiar Jilid II Mencuat, Maju di Pilkada Batanghari 2024
"Kecamatan Maro Sebo Ilir memiliki jumlah blank spot yang cukup signifikan, begitu pula dengan Kecamatan Bajubang. Hampir setiap desa di sana memiliki blank spot. Sedangkan di Kecamatan Muara Bulian, blank spot terdapat di Desa Muaro Sungkan dan Desa Aro," tambahnya.
Menanggapi blank spot di Desa Muaro Singoan dan Desa Aro, pihak Diskominfo Batanghari telah mengajukan permohonan kepada Diskominfo Provinsi Jambi untuk peningkatan jaringan internet.
BACA JUGA:Angkutan Batubara Jalur Darat Sarolangun-Batanghari Tetap Distop, Ini Alasannya
BACA JUGA:Pengusaha dan Pelabuhan Tak Siap Atur Angkutan, Mobilitas Batubara Sarolangun-Batanghari Distop
Selain itu, beberapa waktu lalu, pihaknya juga telah mengirim surat dari desa-desa terkait blank spot kepada Telkomsel Palembang. (*)