Pasca Tongkang Batu Bara 'Tabrakan' Lagi, Gubernur Didesak Hentikan Transportasi Batu Batu Jalur Sungai

Senin 10 Jun 2024 - 13:30 WIB
Reporter : Andri B Avolda
Editor : Muhammad Akta

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO– Kejadian 'tabrakan' tongkang bermuatan batu bara kembali terjadi di Sungai Batanghari pada Minggu (9/6/2024).

Kali ini, ponton menabrak kerambah ikan milik masyarakat di Desa Pematang Jering, Kabupaten Muaro Jambi, setelah sebelumnya sering menabrak tiang pengaman jembatan.
Pengamat Kebijakan Publik, Nasroel Yasir, menyatakan kekesalannya atas insiden tersebut dan mendesak pemerintah untuk segera menghentikan angkutan batu bara melalui jalur sungai.

BACA JUGA:Meski Perbaikan Jembatan Belum Selesai, Transportasi Batu Bara Jalur Sungai Dibuka Lagi

BACA JUGA:Dampak Tongkang Nakal Jalur Sungai Dihentikan, BPJN Sebut Nilai 3 Fender yang Ditabrak Rp15 Miliar

"Insiden yang baru terjadi memperpanjang daftar kecelakaan sungai oleh angkutan bara. Untuk menghindari hal tersebut, pemerintah harus berani mengambil tindakan tegas untuk menghentikan angkutan batubara melewati Sungai Batanghari," tegas Nasroel.
Menurutnya, solusi utama adalah mempercepat pembangunan jalan khusus untuk angkutan batu bara.

"Janji untuk membuat jalan khusus batu bara harus terus ditekan pemerintah kepada perusahaan agar segera terealisasi," ujar Nasroel, yang juga Ketua Advokasi Daerah Provinsi Jambi.

BACA JUGA:Tim Satgas Wasgakkum Jambi Putuskan Menghentikan Angkutan Batu Bara di Jalur Sungai Batanghari

BACA JUGA:Jalur Sungai Belum Siap untuk Angkutan Batu Bara, Kapal Penabrak Fender Dilarang Berlayar
Nasroel mendesak Gubernur Jambi untuk segera menghentikan angkutan batu bara melalui sungai sambil menunggu penyelesaian jalan khusus tersebut.

"Segera, Gubernur harus menghentikan angkutan batubara melalui sungai sembari menunggu selesainya jalan khusus sebagaimana janji pihak perusahaan," harapnya.
Sebelumnya, sebuah tongkang bermuatan batu bara menabrak kerambah ikan milik warga di Desa Pematang Jering, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, pada Minggu (9/6).

Insiden ini menyebabkan kerugian besar bagi para peternak ikan di daerah tersebut, dengan banyak keramba ikan yang rusak parah dan ikan-ikan peliharaan lepas ke sungai.
"Kejadian terjadi sekitar pukul 13.00 WIB," kata Kepala Desa Pematang Jering, A Rasyid.

BACA JUGA:Gubernur Akan Layangkan Surat Balasan ke ESDM, Tegaskan Tetap Pakai Jalur Sungai

BACA JUGA:Gubernur Minta Komitmen 5 Perusahaan Batu Bara Lewat Jalur Sungai

Rasyid belum mengetahui jumlah pasti kerambah ikan yang hancur, namun kabarnya lebih dari 10 kerambah yang rusak akibat insiden tersebut. (*)

Kategori :