Hingga saat ini, Dinkes Kabupaten Kerinci terus melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi kasus DBD.
BACA JUGA:Pemerintah Kerinci Ajukan Penambahan Rute Penerbangan ke Sumatera Barat
BACA JUGA:GEGER! Anak Bunuh Ibu Kandungnya di Kerinci, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa
Langkah-langkah tersebut melibatkan sinergi dengan berbagai pihak terkait, termasuk penguatan kinerja internal di jajaran Dinkes serta peran lintas sektor terkait.
Kepala Dinas Kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan proaktif dalam menjaga lingkungan agar bebas dari potensi berkembangnya nyamuk pembawa virus DBD.
Hermendizal menekankan bahwa fogging hanya efektif sebagai responsif terhadap kasus DBD yang sudah terjadi, sementara tindakan preventif lebih penting dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.
Di samping itu, Hermendizal juga memberikan penjelasan terkait keterbatasan alat dan petugas dalam pelaksanaan fogging, sehingga masyarakat diharapkan dapat memahami proses tersebut dengan lebih baik.
Pada akhirnya, peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan diharapkan dapat membantu menekan jumlah kasus DBD di Kabupaten Kerinci.
BACA JUGA:Menghadapi Tingginya Angka Penyalahgunaan Narkoba, Kerinci Akan Bangun BNK
BACA JUGA:Terbongkar, Oknum Karyawan PLTA Kerinci Diduga Terlibat Kasus Narkoba
Hermendizal menegaskan bahwa kesehatan publik adalah tanggung jawab bersama, dan setiap upaya pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat akan memberikan dampak positif dalam upaya pengendalian DBD di wilayah tersebut. (*)