MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) berpeluang bakal menyajikan pertarungan head to head antara Zumi Laza dan Dillah Hich.
Terlebih setelah Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan mengusung pasangan Zumi Laza- Muhammad Aris.
Meski Komposisi Parpol di luar PAN yang juga berjumlah 50 persen atau 15 kursi, namun kecenderungan pertarungan head to head lebih dimungkinkan.
Pasalnya peta koalisi untuk terbentuknya dua atau tiga poros bergantung pada komposisi koalisi partai.
BACA JUGA:PAN Pilih Dukung Zumi Laza dari Dillah Hich Untuk Maju Pilkada Tanjabtim, Ini Kata H. Bakri
BACA JUGA:8 DPC dan 83 DPRT PAN Tanjabtim Dukung Dillah Hich
Semisal Nasdem yang sudah mengusung Dilla Hikmah Sari berkoalisi dengan Golkar dan PDIP, maka sisa koalisi tinggal Gerindra bersama tiga parpol pemilik satu kursi yakni PKB, Demokrat dan PKS.
Jika satu saja partai itu ikut bergabung ke Dilla Hich maka dipastikan poros ketiga tidak lagi bisa terwujud.
Pengamat politik Nasroel Yasier menilai Pilkada Tanjabtim kali ini sangat menarik dan menjadi penentu perubahan fundamental demokrasi di Tanjabtim.
Pasalnya, PAN sudah mendominasi kekuatan politik di daerah itu sejak dua dekade lalu.
Nasroel mengungkap bahwa dominasi PAN di Tanjabtim sudah berlangsung sejak pemilu 2004.
BACA JUGA:Elektabilitas Masih Tinggi, Dilla Hich Kantongi Tiga Nama Calon Wakilnya
BACA JUGA:Meski Dihadang Laza, Tetap Optimis Kantongi Dukungan PAN, Dillah : Saya Bukan Datang Kemarin
Saat itu PAN menjelma merebut kantong - kantong suara Golkar.
Dari dua kursi PAN kemudian melesat jadi 13 kursi. Menyalip Golkar yang sebelumnya 15 kursi tersisa hanya tujuh kursi. Kekuatan PAN kian mantap di Pemilu berikutnya.