Turunnya Angka Stunting di Jambi
JAMBI - Kasus stunting di Provinsi Jambi dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Salah satu faktornya karena ada peran bapak asuh di kabupaten/kota. Yakni penekanannya pada 1.000 hari awal kelahiran.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dr. Ferry Kusnadi mengungkapkan dua tahun lalu kasus stunting di angka 21,4 persen. Kemudian, di 2022 turun menjadi 18 persen.
Untuk penurunan angka stunting pada 2023 ini, dilakukan perkuatan koordinasi dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting baik itu BKKBN, Bappeda dan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota dalam Provinsi Jambi.
“Kita optimis angka stunting kita berada di angka 14 persen sesuai target dari nasional pada 2024 mendatang,” katanya pada Rabu (15/11).
Penurunan stunting ini juga berkat kolaborasi Pemprov Jambi dalam hal ini Gubernur Jambi yang sudah membuat SK Bapak Asuh Stunting yang juga diikuti kabupaten/kota.
“Kita harapkan dengan adanya program Bapak Asuh Stunting semakin masifnya sosialisasi untuk pengurangan stunting di 1.000 hari pertama kehidupan,” jelas Fery.
“Selain itu kita juga ada pemberian makanan tambahan, darah untuk wanita usia subur dan sekolah serta juga terakhir ada pemberian makanan tambahan di Posyandu,” ujar Kadinkes.
Ferry mengharapkan penurunan stunting ini dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan Provinsi Jambi sudah berusaha untuk menurunkan angka stunting agar bisa melampaui target nasional.
“Peran Bapak Asuh Stunting ini untuk melihat kasus stunting di daerahnya, kemudian juga nanti dilihat melalui by name dan by address dan mengkoordinasikan juga dengan kabupaten kota setempat,” katanya.
“Jadi artinya nanti ada peran dari pejabat-pejabat di provinsi untuk menangani stunting di daerah. Tentu harapan kita Provinsi Jambi untuk kasus stunting diangka 15-16 persen untuk tahun ini tapi nanti bisa kita lihat di tahun depan,” pungkasnya. (aba)