KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO-Pasca melaksanakan salat Jumat di Desa Koto Salak, PJ Bupati Kerinci Asraf dan tim dari dinas PUPR Kerinci, yang diwakili Sekretaris PUPR Asril, langsung meninjau kondisi Jalan Kabupaten Kerinci di Koto Petai yang mengalami kerusakan parah pada Jumat (19/7/2024).
Sebelum melakukan peninjauan, PJ Bupati Asraf telah memerintahkan dinas PUPR untuk melakukan penimbunan terlebih dahulu, agar jalan tersebut dapat dilalui oleh warga setempat.
BACA JUGA:Warga Koto Petai Geram, Jalan Koto Petai Rusak Parah Diabaikan Pemkab Kerinci
BACA JUGA:Masa Jabatan 271 Kades di Kerinci Diperpanjang oleh Pj Bupati Asraf
Penimbunan dilakukan oleh Dinas PUPR Kerinci pada Kamis malam (18/7/2024).
Selain itu, PJ Bupati menyatakan bahwa Jalan Tanco, khususnya di Koto Petai, akan diaspal tahun ini. Hal ini disebabkan karena kawasan Tanco akan menjadi pusat penyelenggaraan MTQ tingkat provinsi Jambi tahun ini, serta menjadi destinasi wisata di Kabupaten Kerinci.
"Insya Allah tahun ini jalan tersebut akan diaspal. Terutama karena akan ada MTQ Tingkat Provinsi, kami akan berupaya keras bersama dinas PU untuk memastikan bahwa jalan sudah diaspal sebelum MTQ digelar," ujar PJ Bupati Asraf.
BACA JUGA:Lonjakan Kasus DBD di Kabupaten Kerinci Memerlukan Respons Cepat
BACA JUGA:Proyek Bandara Depati Parbo Kerinci Rp 24 M Disorot, Kualitas Jelek dan Tidak Sesuai RAB
Di sisi lain, Mahdi, seorang tokoh masyarakat dari Koto Petai, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci, terutama kepada PJ Bupati Asraf yang responsif terhadap keluhan masyarakat.
Warga mendukung program Pemerintah Kabupaten Kerinci, khususnya untuk perbaikan jalan yang rusak antara perbatasan Ujung Pasir-Koto Petai hingga batas Desa Koto Salak.
BACA JUGA:BPJN Lakukan Penanganan Reaktif di Lokasi yang Sering Longsor di Siulak Kerinci
BACA JUGA:Pemerkosa Siswi SD di Kerinci Diringkus Polisi
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak PJ Bupati yang tanggap terhadap masalah jalan kami ini. Kami siap mendukung program PJ Bupati di masa mendatang," ujar Mahdi, tokoh masyarakat setempat. (*)