Fokus Pemulihan Konektvitas Pascabencana, Kementerian PU dan TNI Kerahkan Ribuan Personel
JEMBATAN BAILEY: Pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan pembangunan jembatan bailey di Teupin Mane, Juli, Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2025). Jembatan ini menghubungkan Kabupaten Bireuen dengan beberapa Kabupaten di wilayah tengah Aceh yang ambruk ak--
Infrastruktur sanitasi berbasis masyarakat seperti Sanimas, TPS3R, serta fasilitas PISEW juga mengalami kerusakan.
Untuk mendukung percepatan penanganan, alat berat dan logistik darurat terus dikerahkan, termasuk 41 ekskavator, 25 dump truck, serta penyediaan tenda, perlengkapan sanitasi dan bantuan dasar bagi warga terdampak yang masih mengungsi.
Dody memastikan penanganan dilakukan secara bertahap hingga seluruh fungsi pelayanan publik kembali berjalan.
“Kami tidak hanya memulihkan konektivitas, tetapi juga layanan dasar seperti air bersih dan fasilitas permukiman. Masyarakat Aceh harus segera kembali pada aktivitas yang aman dan produktif,” katanya.
Kementerian PU akan terus berkoordinasi erat dengan Pemerintah Daerah dan BNPB hingga tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi agar pemulihan berjalan tuntas serta lebih tangguh terhadap bencana di masa mendatang.
Sementara itu, Wakil Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Osmar Silalahi, mengungkapkan, sebanyak 30.864 personel TNI telah dikerahkan untuk membantu percepatan penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
"Sampai dengan saat ini, prajurit TNI yang diterjunkan langsung ke daerah terjadinya bencana berjumlah 30.864 orang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut maupun Angkatan Udara," kata dia, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu.
Dia menerangkan personel tersebut berasal dari personel yang berdinas di daerah terdampak bencana dan personel yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Selain personel, ketiga matra TNI juga mengerahkan berbagai arsenal dalam rangka percepatan penanganan bencana, antara lain 18 pesawat yang terdiri dari Airbus A400M, Lockheed C-130 Hercules, Cassa NC212i, dan Cessna Caravan.
Kemudian 36 unit helikopter dari berbagai jenis, serta 16 kapal laut yang terdiri dari 14 kapal perang TNI AL, dan 2 kapal Landing Craft Utility dari ADRI TNI AD.
"Kami kerahkan (alutsista) baik untuk mengangkut bantuan maupun untuk mengangkut personel," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan total bantuan logistik yang telah dikirimkan ke daerah bencana berjumlah 1.559 ton, dengan 26 ton logistik telah dibagikan langsung ke masyarakat melalui metode airdrop.
Dia mengatakan TNI akan mengoptimalkan berbagai sumber daya yang dimilikinya untuk misi kemanusiaan di ketiga provinsi yang terdampak bencana tersebut.
"TNI pastinya yang merupakan bagian negara juga hadir, berbuat bertindak semaksimal mungkin dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada, baik itu personel, material, alutsista dan lain sebagainya kami kerahkan untuk membantu akibat dari bencana yang terjadi di tiga provinsi ini," tuturnya. (ant)