Gibran Belum Muncul, Peluang Bahlil Menguat Jadi Ketum Partai Golkar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan keterangan persnya bersama pengurus usai ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum.--
’’Karena dalam menghadapi agenda kenegaraan yang dalam waktu dekat, kita butuhkan ketua definitif,’’ tuturnya.
Mengenai siapa sosok yang akan memimpin Golkar, Agus enggan berkomentar dan meminta menunggu proses munas. Dia juga enggan berkomentar terkait isu perubahan AD/ART maupun struktur baru partai.
Sebelumnya, beredar isu mengenai kans perubahan AD/ART untuk mengakomodasi calon Ketum tertentu yang belum memenuhi aturan.
Selain itu, ada juga wacana untuk mengakomodasi jabatan Joko Widodo di struktur dewan pembina.
Sementara itu, kans Bahlil Lahadalia untuk menjadi ketua umum definitif Partai Golkar terus menguat.
Kemarin puluhan perwakilan DPD Golkar disebut sudah menyampaikan aspirasi agar menteri investasi tersebut bisa menjadi pengganti Airlangga.
Klaim itu disampaikan Ketua Dewan Pembina Bapilu Partai Golkar Idrus Marham kemarin.
Idrus mengatakan, sebagai mantan Sekjen, dirinya mengenal dan sudah berkomunikasi dengan jajaran DPD provinsi.
Dalam pembicaraan itu, mayoritas DPD menghendaki Bahlil melanjutkan kepemimpinan Golkar. ’’Yang rilis kalau enggak salah sudah 34 DPD,’’ ungkapnya di Jakarta kemarin.
Bahkan, dia optimistis dalam waktu dekat bisa bulat menjadi 38 DPD.
Seperti diketahui, Bahlil pernah menjabat bendahara DPD Golkar Papua. Idrus memerinci, setidaknya ada lima kelebihan Bahlil.
Mulai dari kiprah profesional yang jelas, punya jiwa kader, berprestasi, memiliki komunikasi yang baik, hingga lahir dari sebuah proses.
Kualitas itu dia nilai terlihat dari kiprahnya sebagai pengusaha, mantan ketua Hipmi, mantan bendahara HMI, hingga sekarang di pemerintahan. ’’Ada modal sosial,’’ ucap mantan Sekjen Golkar tersebut.
Saat disinggung mengenai keterpenuhan syarat, baginya sudah tidak ada hambatan. Kewajiban pernah aktif minimal di kepengurusan pusat atau provinsi dinilai sudah terpenuhi.
Bahkan, Idrus menyebut, di era dirinya, Bahlil dilantik sebagai bendahara DPD Golkar Papua.