Mulai Dari Handara Golf & Resort Hingga PantaI Lovina
WISATA BALI: Rombongan yang tergabung dalam Presstour Kemenparekraf saat berfoto di Handara Gate and resort, Buleleng, Bali. FOTO: ANTARA/HO-KEMENPAREKRAF --
Pengunjung dapat membeli tiket sebesar Rp40 ribu untuk wisatawan asing, Rp20 ribu untuk wisatawan domestik. Tiket tersebut dapat digunakan beberapa kali dalam satu pekan. Pada pukul 16.30 waktu setempat, pengunjung dapat berinteraksi dengan memberi makan penyu-penyu itu.
Pantai Lovina
Salah satu pantai yang telah dikenal wisatawan ini menawarkan pengalaman menarik melihat secara langsung lumba-lumba liar di habitat aslinya pada pagi hari.
Pengunjung dapat menyewa perahu untuk melihat mamalia air menunjukkan diri di tengah laut. Harga sewa perahu per orang terhitung beragam, mulai dari Rp125.000 per orang. Satu perahu dapat menampung sekitar 10 orang.
Untuk mendapatkan penawaran menarik, pengunjung disarankan menginap di hotel yang ada di sekitar pantai Lovina sehingga dapat menikmati harga paket menginap sekaligus aktivitas melihat lumba-lumba.
Gedong Kirtya
Berada d kawasan Singaraja, terdapat sebuah museum atau perpustakaan lontar tertua di Bali yang memiliki koleksi lontar-lontar kuno. Menawarkan wisata edukasi dan sejarah, pengunjung dapat menjajal cara menulis di atas daun lontar serta menyimak isi tulisan lontar yang terdiri dari beberapa klasifikasi yang meliputi budaya, mantra-mantra, petuah hingga cerita rakyat.
Selain lontar, perpustakaan ini juga menyimpan buku-buku era kolonial Belanda yang tersusun apik dalam sebuah rak.
Rumah ibunda Sang Proklamator
Di sebuah kawasan perumahan di Bale Agung, Paket Agung, Buleleng, pengunjung dapat melihat saksi bisu kisah cinta antara Raden Soekemi Sosrodiharjo (ayah Soekarno) dan Nyoman Rai Srimben (ibunda Soekarno).
Di dalamnya terdapat sebuah bangunan yang merupakan rumah ibunda Sang Proklamator dengan pondasi bata merah masih kokoh. Tak jauh dari rumah Rai Srimben, terdapat Bale Gede yang dimanfaatkan keluarga untuk upacara Hindu.
Desa Les, Tejakula
Belum lengkap rasanya berkunjung ke daerah ini jika tak menjajal aneka kulinernya. Masih di Bali bagian utara, tepatnya di Dapur Bali Moela, Desa Les, pengunjung dapat melihat atraksi berupa pembuatan arak lontar.
Kepulan asap dari dapur menandakan bahwa arak lontar di tempat ini masih dibuat secara tradisional. Tak hanya arak, buah tangan yang dapat dibeli adalah gula lontar yang memiliki tekstur kental seperti sirup karamel, garam tradisional serta madu hutan.
Meningkatkan Kunjungan Wisata