KTP Warga Dicatut untuk Dukung Dharma Pongrekun, Polda Metro Jaya Terima Laporan
Bakal pasangan calon independen atau perseorangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mengantarkan syarat dukungan maju di Pilgub DKI, Jakarta beberapa waktu lalu--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi mengesahkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto, yang maju melalui jalur independen pada Pilgub mendatang.
Mereka memenuhi syarat dukungan dengan lebih dari 618.968 KTP. Namun, isu serius muncul terkait dugaan pencatutan KTP warga untuk mendukung pasangan ini tanpa sepengetahuan mereka.
Setelah isu ini mencuat di media sosial, banyak warga melakukan pengecekan di situs resmi KPU dan menemukan bahwa KTP mereka digunakan untuk dukungan tanpa izin.
BACA JUGA:Calon Independen Dharma-Kun Siap Gegerkan Pilgub Jakarta, Calon Bayangan Penantang RK
BACA JUGA:KPU Berencana Buka Kembali Pendaftaran Cakada Jalur Independen
Luthfi, seorang warga dari Lenteng Agung, mengaku terkejut saat mengetahui namanya terdaftar sebagai pendukung di situs KPU.
“Saya memeriksa di KPU.go.id dan menemukan nama saya terdaftar mendukung calon tersebut,” ujarnya.
Syifa, seorang warga lainnya, melaporkan bahwa Bawaslu dan KPU sempat mendatangi rumahnya untuk memverifikasi dukungan kakak iparnya, Leo, melalui video call.
“Petugas KPU meminta video call untuk verifikasi dukungan dari kakak ipar saya,” kata Syifa.
Jon dari Sunter, Jakarta Utara, juga mengalami hal serupa.
Ia menemukan namanya terdaftar sebagai pendukung Dharma Pongrekun dan mengeluhkan proses pencabutan dukungan yang dianggap rumit.
BACA JUGA:Lolos Verifikasi KPU, Ini Dia Sosok Penantang Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta 2024
BACA JUGA:Potensi Duet Ridwan Kamil-Kaesang di Pilgub Jakarta
“Proses untuk membatalkan dukungan sangat sulit dan memakan waktu,” keluh Jon.
Anies Baswedan, mantan Gubernur Jakarta, mengungkapkan bahwa KTP kedua anaknya, Mikail Azizi Baswedan dan Kaisar Hakam Baswedan, dicatut untuk mendukung pasangan calon independen.
“KTP anak-anak dan beberapa tim saya dicatut, meskipun KTP saya sendiri aman,” kata Anies melalui akun X-nya.
Beberapa warga juga melaporkan adanya perubahan nama dalam data KPU. Melanti Raini, seorang warga, mengaku kaget ketika menemukan namanya terdaftar dengan nama yang berbeda.
“Saya tidak pernah mendukung calon ini dan sangat terkejut melihat nama saya di daftar,” ungkapnya.
Menanggapi masalah ini, Polda Metro Jaya telah membuka saluran bagi warga yang merasa dirugikan untuk melapor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam, mengajak masyarakat yang merasa datanya dicatut untuk melapor ke pihak berwajib.