Syahirsyah dan Tantowi Dicopot, Golkar Jambi Satu Suara Dukung Bahlil

Reporter: Faizarman |

Editor: Muhammad Akta |

Selasa , 20 Aug 2024 - 06:47

Syahirsah dan Tantowi dipecat dari Ketua DPD Partai Golkar--

"Ini pasal yang dibuat-buat, ini adalah upaya untuk menipu," tambahnya.

Ia juga merasa tuduhan dalam surat pemecatan yang menyebut dirinya merendahkan pimpinan, sangat tidak berdasar.

"Di mana dan kapan saya merendahkan pimpinan. Tidak ada penjelasan, tidak ada kesempatan untuk membela diri. Ini sangat mencurigakan, terutama karena dilakukan hanya beberapa hari sebelum Munas," katanya.

Tantowi mencurigai bahwa pemecatan ini terkait dengan persaingan untuk mendapatkan rekomendasi Golkar dalam Pilkada Sarolangun.

"PK Sarolangun sangat keberatan, mereka menyebut ini sebagai tindakan zalim. Saya dipilih oleh PK, dan mereka tidak menerima keputusan sepihak seperti ini," ujarnya.

Tontawi berencana akan mengajukan protes resmi ke DPP Golkar dan membawa masalah ini ke Mahkamah Partai.

"Saya tidak akan tinggal diam, saya akan melawan keputusan ini. Kita harus menjaga martabat partai, tidak boleh ada yang bertindak sewenang-wenang," tutupnya.

Tidak jauh berbeda dengan Syahirsyah yang menyatakan tidak terima atas pergantian dirinya Ketua DPD II Batanghari Golkar.

Ia mengaku akan menggugat masalah ini ke Mahkamah Partai Golkar.

Syahirsyah mengatakan dirinya mendapatkan kabar dirinya diganti dari sekretaris DPD I Partai Golkar Fahrul Rozi.

”Saya tanya sama sekretaris, ternyata kabar itu benar,” katanya.

syahirsyah dan tantowi dicopot, golkar jambi satu suara dukung bahlil                            jambi, jambiekspres.co- internal golkar jambi bergejolak jelang pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) di jakarta hari ini, selasa (20/8).
soalnya dua pimpinan partai yakni ketua dpd ii golkar sarolangun tantowi jauhari dan ketua dpd ii batanghari syahirsyah dicopot dari jabatnya.
pencopotan itu ditenggarai syarat muatan politis.
tidak hanya soal munaslub, tetapi juga soal pencalonan kepala daerah (pilkada) yang dalam waktu dekat ini akan memasuki tahapan pendaftaran calon di komisi pemilihan umum (kpu).
baca juga:partai golkar jambi diguncang konflik, tontawi jauhari dipecat menjelang munas
baca juga:bahlil lahadalia calon tunggal ketum golkar
mendapat kabar pemecatan itu, tontawi melawan. ia mengaku menerima surat pemecatan itu tertanggal 16 agustus 2024.
"surat pemecatan dikirim dalam bentuk pdf dan menyatakan bahwa saya digantikan oleh plt endria," kata tontawi.
tontawi tidak terima dengan keputusan ini. menurutnya,  pemecatan ini tidak mengikuti peraturan organisasi (po) dan mekanisme yang berlaku di partai.
"pemecatan harus memiliki alasan yang jelas. harus ada undangan dan penjelasan tentang kesalahan yang saya lakukan. saya tidak pernah mendapatkan surat peringatan sebelumnya, tapi tiba-tiba dipecat," katanya.
baca juga:golkar tunggu kesepakatan terakhir dari bamsoet, bahlil, dan agus untuk calon ketua umum
baca juga:bamsoet berencana negosiasi dengan agus gumiwang dan bahlil mengenai pencalonan ketum golkar
tontawi juga menyoroti isi surat pemecatan yang menyebutkan bahwa keputusan itu diambil berdasarkan rekomendasi dari sembilan dpd golkar kabupaten/kota.
tetapi setelah dilakukan konfirmasi mereka tidak pernah memberikan rekomendasi tersebut.
"ini pasal yang dibuat-buat, ini adalah upaya untuk menipu," tambahnya.
ia juga merasa tuduhan dalam surat pemecatan yang menyebut dirinya merendahkan pimpinan, sangat tidak berdasar.
"di mana dan kapan saya merendahkan pimpinan.  tidak ada penjelasan, tidak ada kesempatan untuk membela diri. ini sangat mencurigakan, terutama karena dilakukan hanya beberapa hari sebelum munas," katanya. 
tantowi mencurigai bahwa pemecatan ini terkait dengan persaingan untuk mendapatkan rekomendasi golkar dalam pilkada sarolangun.
baca juga:airlangga mundur dari ketum golkar, rubah peta politik jambi? 
baca juga: pengunduran airlangga hartarto dari ketua umum golkar adalah pilihan pribadi
"pk sarolangun sangat keberatan, mereka menyebut ini sebagai tindakan zalim. saya dipilih oleh pk, dan mereka tidak menerima keputusan sepihak seperti ini," ujarnya.
tontawi berencana akan mengajukan protes resmi ke dpp golkar dan membawa masalah ini ke mahkamah partai.
"saya tidak akan tinggal diam, saya akan melawan keputusan ini. kita harus menjaga martabat partai, tidak boleh ada yang bertindak sewenang-wenang," tutupnya.
tidak jauh berbeda dengan syahirsyah yang menyatakan tidak terima atas pergantian dirinya ketua dpd ii batanghari golkar.
ia mengaku akan menggugat masalah ini ke mahkamah partai golkar.
syahirsyah mengatakan dirinya mendapatkan kabar dirinya diganti dari sekretaris dpd i partai golkar fahrul rozi.
”saya tanya sama sekretaris, ternyata kabar itu benar,” katanya.
baca juga:airlangga hartarto mundur dari kursi ketua umum partai golkar
baca juga:dapat rekomendasi gerindra, tontawi dan haris bisa daftar ke kpu dukungan tanpa golkar
ia menduga pergantian dirinya disebabkan pelaksanaan munas golkar yang saat itu dia menyatakan mendukung bahlil sebagai calon ketua dpp golkar.
”sejak itu saya tak pernah lagi dilibatkan untuk komunikasi terlebih untuk pelaksanaan munas ini, ” katanya.
disisi lain, golkar jambi tampaknya satu bakal mendukung bahlil lahadalia menjadi ketua umum.golkar jambi memiliki total 12 suara, 1 suara dpd i provinsi jambi dan 11 suara dpd ii kabupaten/kota.
ke 12 suara yang dimiliki golkar jambi tersebut akan diberikan kepada pria yang baru saja dilantik sebagai menteri esdm tersebut.
"alhamdulillah untuk dpd golkar provinsi jambi dan 11 dpd golkar kabupaten/kota kompak memberi dukungan  pada calon ketum golkar kepada pak bahlil lahadalia," kata cek endra ketua dpd i golkar provinsi jambi.
baca juga:alotnya dukungan golkar di jambi, dpp umumkan dukungan di 10 pilgub, 278 pilbup minus jambi
baca juga:masih ada tarik menarik di dpp golkar pending rekom budi dan tantowi
menurutnya sosok bahlil merupakan sosok yang layak menjadi ketum golkar melanjutkan perjuangan airlangga hartarto terlebih saat ini nama yang mencuat hanya nama bahlil, yang disebut sebagai calon tunggal dan telah mendapatkan dukungan dari mayoritas dpd se-indonesia. (*)