Selasa, 05 Nov 2024
Network
Beranda
Berita Utama
Terkini
Disway
Jambi Bisnis
Jambi Raya
Metropolis
Olahraga
Pendidikan
Hiburan
Advertorial
Society
Opini
Buser
Nasional
Internasional
Politik
Gaya Hidup
Viral
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Kereta Luxury
Reporter:
|
Editor:
Adriansyah
|
Sabtu , 31 Aug 2024 - 20:32
Oleh : Dahlan Iskan--
kereta luxury oleh: dahlan iskan jambiekspres.co - mumpung harus turun di cirebon: ingin mencoba gerbong kereta api kelas luxury. pergi ke pesantren al zaytun sungguh nanggung: naik pesawat jauh. naik mobil pun jauh. maka naik kereta api satu pilihan. harus turun di stasiun cirebon. lalu naik mobil dua jam ke pedalaman indramayu. sebenarnya ada bandara lebih dekat: kertajati. tapi anda sudah tahu: begitu dibuka bandara itu langsung ditutup. sudah lebih lima tahun. salah satu pertimbangan naik luxury adalah umur: sudah 73 tahun. malam hari harus cukup tidur. tidak bisa lagi hanya tidur tiga jam seperti zaman membangun jawa pos dulu. baca juga:12 kali ditangkap pemerintah australia, dibui hingga 7 bulan baca juga:as konfirmasi perubahan kru 9 untuk astronot yang tertinggal di iss anda sudah pernah merasakan: kursi di kelas luxury bisa dibuat flat –seperti tempat tidur. seperti di pesawat kelas satu. surabaya-cirebon lima setengah jam. belum memenuhi ketentuan tidur harus 6 jam, tapi lumayan. berangkat pukul 21.15. tiba pukul 02.45. pukul 04.45 bisa tiba di zaytun. acara pertama senam: pukul 05.30. tentu saya tidak berharap berlebihan. agar tidak mudah kecewa. saya sudah mengira: tidak akan seperti luxury-nya kereta di amerika. bahkan tidak mungkin seperti di kelas satunya kereta cepat di tiongkok. malam itu saya naik kereta dari stasiun pasar turi surabaya. bisa ngobrol dengan kepala daerah operasi pt kai jatim. kebetulan ia juga akan turun di cirebon. akan ke kantor pusat kai di bandung. saya dapat kabar baik: stasiun pasar turi segera dibongkar. untuk dibangun yang baru. akan dibuat seperti bandara. atau, dibuat mirip stasiun-stasiun whoosh. dua lantai. tahun depan selesai. sudah waktunya stasiun-stasiun ka tidak kalah dengan bandara. toh tiket kereta juga tidak lagi murah. untuk kelas luxury ini bahkan lebih mahal dari tiket pesawat: antara rp 1,2 juta sampai rp 1,7 juta –saya dapat harga yang termahal itu. gerbong kelas luxury ini ditempatkan agak paling belakang. aneh. saya lupa bertanya mengapa begitu. mahal tapi jalan kakinya lebih jauh. baik saat naik maupun saat turun kelak. saya tidak mempersoalkan yang tidak logis seperti itu. saya masih kuat jalan. toh tidak membawa koper. saya hanya membawa tas kresek isi satu baju –lupa tidak mengembalikan jas pinjaman dari syekh panji gumilang dua tahun lalu. begitu masuk gerbong saya sempat terpana: bagus. seperti di pesawat kelas bisnis internasional. saya coba atur tempat duduk menjadi tempat tidur. bisa. penggerak elektroniknya baik. memang pilihan materialnya tidak sebaik di pesawat, tapi cukup baik. sebelum tidur saya hitung dulu jumlah kursi yang terisi: 14 orang. berarti 50 persen. saya coba bertanya ke beberapa orang: mengapa pilih kelas mahal. "saya takut naik pesawat," ujar seorang ai lantas tersenyum. dia akan ke jakarta. bersama suami. ai adalah panggilan untuk wanita tionghoa yang berarti tante. setiap ke jakarta dia naik luxury. "bagaimana kalau ke luar negeri"? "terpaksa naik pesawat. kan tidak ada jalan lain," jawabnyi. lalu dia minta foto bersama. satu penumpang lagi punya alasan lain: bisa tidur. lalu bangun-bangun sudah di jakarta. langsung bekerja. daripada bayar hotel di jakarta. saya pun langsung tidur. disediakan selimut. perut sudah kenyang. tidak akan makan apa pun lagi pada jam seperti itu. belum lagi terlelap pramugari kereta membangunkan. saya pura-pura sudah tidur. terus saja dia membangunkan. saya ingin adu kuat. akhirnya dia terdengar pergi. dalam hati saya agak mendongkol. tapi salah saya sendiri: mengapa tidak meninggalkan pesan jangan dibangunkan untuk makan. di pesawat saya selalu berpesan pada pramugari: kalau tertidur jangan dibangunkan. bagi orang seperti saya tidur lebih penting daripada makan. masalahnya: saya tidak mengira kalau akan ada makan malam. tidak lama kemudian sang pramugari datang lagi. membangunkan lagi. saya tetap pura-pura sudah tidur. pun ketika dibangunkan beberapa kali. pramugari pun pergi. harapan saya untuk tidur nyenyak tidak kesampaian. bukan soal dibangunkan itu tapi soal lain: guncangannya. guncangan di sepanjang perjalanan membuat saya tidak bisa lelap. saya tahu: rel kita sudah tua. pun bukan milik kai. rel adalah milik pemerintah. atau karena gerbong ini di posisi sangat belakang? mungkin saya harus sering-sering naik luxury: agar terbiasa dengan guncangan.(dahlan iskan)
1
2
3
»
Tag
# luxury
# kereta
# dahlan iskan
# disway
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Jambi Ekspres 01 September 2024
Berita Terkini
Program Makan Bergizi Gratis Dapat Turunkan Stunting
Berita Utama
30 menit
Alumni LPDP Dapat Berkarya di Mana Saja
Berita Utama
32 menit
Presiden Berulang Kali Beri Arahan Tangani Judi Online
Berita Utama
34 menit
MTQ Ke-54 Tingkat Kota Jambi Resmi Ditutup
Society
1 jam
Pagar Gudang Ekspedisi Kembali Dirusak
Buser
1 jam
Berita Terpopuler
Penyebab Utama Dibalik Kasus Sakit Telinga
Gaya Hidup
2 jam
Tiga Profesi Ini Menurut Bill Gates Tak Tergoyahkan oleh AI, Apa Saja?
Gaya Hidup
23 jam
Makanan Bersantan Sebaiknya Tidak Dipanaskan Berulang, Ini Saran Dokter
Gaya Hidup
2 jam
Pemerintah Mengatur Konten Gim Berdasarkan Usia Pengguna
Gaya Hidup
1 jam
Perhatian Terhadap Kesiapan Mental Anak dalam Penggunaan Sepeda Listrik ke Sekolah
Gaya Hidup
23 jam
Berita Pilihan
Makanan Bersantan Sebaiknya Tidak Dipanaskan Berulang, Ini Saran Dokter
Gaya Hidup
2 jam
Karunia Global School dan JFS Gelar Jambi Fashion Dignity 2024: Membangun Kreativitas dan Melestarikan Budaya
Society
1 minggu
Ko Apex Kekasih Dinar Candy Jalani Sidang Perdana Kasus Pemalsuan Dokumen dan Penggelapan
Buser
1 bulan
VIRAL! Siswi SMP di Kota Jambi jadi Korban Perundungan, Disundut Rokok hingga Disiram Minuman
Buser
1 bulan
Investor Mesti Kebut Jalan Khusus, Walau Ada Hambatan di Pembebasan Lahan
Berita Utama
1 bulan