Selama Agustus, Sarolangun Catat 190 Titik Hotspot Terbanyak
Petugas BPBD Kabupaten Tebo saat melakukan pemadaman api di satu titi panas (Hotspot) yang ada di Kabupaten Tebo.--
SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO – Musim kemarau panjang di Kabupaten Sarolangun telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam jumlah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun mencatat 190 titik hotspot sepanjang Agustus 2024, tersebar di 11 kecamatan, dengan konsentrasi tertinggi di Pauh, Mandiangin, Air Hitam, Batin VIII, dan Sarolangun.
BACA JUGA:ASN Sarolangun Diingatkan Jauhi Politik Praktis
BACA JUGA:Selam 2024, 383,63 Hektar Lahan Terbakar dan Sarolangun Menjadi Daerah Terluas
Kabid Kedaruratan BPBD Sarolangun, Yen Aswadi, menyebutkan bahwa Agustus adalah bulan dengan jumlah titik hotspot dan Karhutla terbanyak tahun ini.
"Data terakhir menunjukkan bahwa luas lahan yang terbakar mencapai 140 hektare. Bulan Agustus saja mencatat 30 titik hotspot dan Karhutla," ungkap Yen Aswadi pada Senin (02/09/2024).
BACA JUGA:Dandim Sarko Sebut Setiap Hari Selalu Ada Titik Hotspot di Sarolangun
BACA JUGA:Akhir Tahun, Pemkab Sarolangun Rekrutmen PPPK
Menurut Yen, daerah yang paling rawan Karhutla adalah Kecamatan Batin VIII, Pauh, dan Mandiangin. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar kebakaran disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pembukaan lahan dengan cara membakar dan kelalaian, seperti membuang puntung rokok. (*)