Paus Fransiskus Sampaikan Pesan Persaudaraan di Gereja Katedral

Paus Fransiskus melambaikan tangan saat melintasi kawasan Bundaran HI, Jakarta--

JAKARTA -  Pemimpin Gereja Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus menyampaikan pesan yang menjunjung nilai-nilai persaudaraan di Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga atau Gereja Katedral Jakarta.

Paus mengutip perkataan seorang penyair dari abad 20 yang mengatakan bahwa ikatan persaudaraan berarti saling mencintai dengan mengakui perbedaan masing-masing seperti dua tetes air.

"Ungkapan tentang dua tetes air tadi melukiskan persaudaraan secara sempurna. Tidak ada dua tetes air yang sama. Tidak juga dua saudara atau saudari, bahkan saudara kembar pun sama sekali tidak identik," katanya saat menemui para uskup, imam, diakon, biarawan, biarawati, seminaris, dan katekis di Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, menghidupi hubungan persaudaraan berarti menyambut dan mengakui satu sama lain sebagai sederajat di dalam perbedaan. Nilai ini, kata Paus, sudah akrab dengan gereja Indonesia yang diperlihatkan dengan keterbukaannya terhadap perbedaan pada aspek budaya, etnik, sosial, dan agama.

"Ini penting karena mewartakan Injil bukan berarti memaksakan iman kita atau mempertantangkannya dengan iman orang lain. Selalu dengan sikap penghargaan yang besar dan kasih sayang persaudaraan untuk semua orang," ujarnya.

Bapa Suci mengakui bahwa dirinya terkesan dengan satu sikap saling bergandengan tangan ketika tendensi untuk memecah belah, memaksa, dan memprovokasi satu sama lain terus meningkat.

"Kamu tahu apa yang mempunyai kepentingan atau apa yang memecahbelahkan dan meruntuhkan semua itu? Tentu saja adalah kerja setan, jadi berhati-hati," kata Paus.

Paus membayangkan Indonesia yang merupakan sebuah negara kepulauan yang luas namun orang-orangnya dapat bersatu dan saling merangkul.

"Perumpamaan indah lainnya tentang persaudaraan adalah sebuah permadani besar dari benang cinta yang melintasi lautan. Mengatasi rintangan-rintangan dan merangkul semua perbedaan membuat semua orang menjadi sehati dan sejiwa," ujarnya.

Untuk diketahui, mantan Uskup Agung Buenos Aires itu mengunjungi Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga, Jakarta pada pukul 16.30 guna bertemu para uskup, imam, diakon, biarawan, biarawati, seminaris, dan katekis, untuk kemudian bertemu kaum muda dari Scholas Occurantes berkesempatan berjumpa Paus Fransiskus di Youth Center Graha Pemuda Senayan pada pukul 17.35 WIB.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia ini merupakan ketiga kalinya, setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.

Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024, untuk mengunjungi empat negara, yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Perjalanan selama 11 hari itu akan menjadi lawatan paling lama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut, sejak 11 tahun kepemimpinan atas Tahta Suci Vatikan. (ant)

Tag
Share