Benarkah Setelah Terkena DBD Seseorang Tidak Akan Terinfeksi lagi?

Ilustrasi - Waspada nyamuk DBD di sekitar kita.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Banyak orang masih menganggap bahwa setelah mengalami demam berdarah dengue (DBD), mereka akan kebal terhadap infeksi selanjutnya.

Padahal, faktanya infeksi DBD bisa terjadi berulang kali. Ini karena terdapat empat serotipe virus dengue, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.
Dokter spesialis anak dr. Buti A. Azhali, SpA, MKes menjelaskan dalam acara edukasi "Langkah Bersama Cegah DBD" di Bandung, Jawa Barat, bahwa infeksi dengan salah satu serotipe tidak memberikan kekebalan terhadap serotipe lain.

Bahkan, infeksi dengan serotipe berbeda bisa berisiko lebih berat.

BACA JUGA:424 Warga Diserang DBD, Kasus Demam Berdarah di Kota Jambi Melonjak Tajam

BACA JUGA:Kasus DBD di Tanjabtim Meningkat Jadi 41 Kasus pada Juli 2024

“Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif, salah satunya melalui vaksinasi,” ujarnya.
Saat ini, vaksin DBD yang tersedia dapat diberikan kepada individu berusia 6 hingga 45 tahun dan telah mendapatkan rekomendasi dari beberapa asosiasi medis, seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk anak usia 6-18 tahun dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) untuk usia 19-45 tahun.

Vaksinasi harus dilakukan sesuai dosis yang dianjurkan untuk mendapatkan perlindungan maksimal.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI, dr. Anas Ma'ruf, MKM, Plt, mengungkapkan bahwa Indonesia menghadapi beban penyakit DBD yang signifikan, dengan ribuan kasus tercatat setiap tahun.

BACA JUGA:Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tanjabtim Meningkat Tajam

BACA JUGA:Waspadai Demam Berdarah, DBD Diprediksi Meningkat Pasca El Nino

"Strategi Nasional Pengelolaan Dengue 2021-2025 bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat DBD secara berkelanjutan," jelasnya.
Menurut data Kementerian Kesehatan, hingga minggu ke-33 tahun 2024, jumlah kasus DBD di Indonesia mencapai 181.079 dengan 1.079 kematian.

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan total kasus DBD sepanjang tahun 2023, yang mencapai 44.438 dengan 322 kematian.

Kota Bandung mencatatkan jumlah kasus tertinggi dengan 46.594 kasus dan 281 kematian.

BACA JUGA:2024, Kasus DBD di Muaro Jambi Melonjak Tajam

BACA JUGA:Kasus DBD Meningkat di Kabupaten Kerinci, Masyarakat Minta Dinkes Lakukan Fogging
Kegiatan "Langkah Bersama Cegah DBD" adalah bagian dari kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD, yang merupakan hasil kerjasama antara PT Takeda Innovative Medicines, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pemerintah, dan pemangku kepentingan setempat.

Tag
Share