Cegah Demensia Sejak Muda untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik

demensia, pencegahan demensia, gaya hidup sehat, alzheimer, kesehatan otak, kampanye cerdik, hari alzheimer sedunia, faktor risiko demensia, kesehatan mental, penuaan sehat--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kakek Juhani, seorang calon haji berusia 95 tahun asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sempat menjadi viral karena permintaannya untuk turun dari pesawat Saudia Airlines demi memberi makan ayam saat musim haji 2023.

Tindakan spontan ini mengindikasikan adanya demensia yang telah terdiagnosis oleh dokter di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.
Demensia, yang sering disebut sebagai pikun, ditandai oleh penurunan fungsi kognitif, seperti ingatan dan kemampuan berpikir.

BACA JUGA:Populasi Lansia Bekerja di Jepang Capai Rekor Tertinggi

BACA JUGA:Sekolah Lansia Tangguh di Kumpeh Ulu Resmi Dibuka

Meskipun umum terjadi pada individu berusia di atas 60 tahun, gejala dapat muncul lebih awal, bahkan pada usia 30 tahun.
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan bahwa 14 juta orang di Amerika Serikat akan terpengaruh oleh demensia pada tahun 2060.

Di seluruh dunia, lebih dari 55 juta orang mengalami demensia, dengan lebih dari 1,2 juta kasus dilaporkan di Indonesia—angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi dua juta pada tahun 2030.
Alzheimer merupakan jenis demensia yang paling umum dan hingga saat ini belum ada obatnya.

Menurut Alzheimer's Indonesia (ALZI), beberapa faktor risiko demensia termasuk gaya hidup tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta kondisi medis seperti hipertensi dan diabetes.

BACA JUGA:Penurunan Fungsi Organ yang Umum Terjadi pada Lansia

BACA JUGA:Manfaat Jalan Kaki Dari Anak-Anak Hingga Lansia
Untuk mencegah terjadinya demensia, penting bagi masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup sehat.

Kementerian Kesehatan Indonesia meluncurkan kampanye "CERDIK," yang mendorong masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, menghindari rokok, aktif bergerak, menerapkan pola makan seimbang, cukup istirahat, dan mengelola stres.
Prof. Dr. Yuda Turana, seorang ahli saraf dari Universitas Katolik Atma Jaya, menekankan bahwa pencegahan demensia harus dimulai sedari muda.

Aktivitas fisik, seperti berjalan kaki setidaknya 4.000 hingga 10.000 langkah per hari, serta mengikuti pola diet mediterania, dapat membantu menurunkan risiko penyakit ini.

BACA JUGA:Ini yang Dibutuhkan Lansia di Masa Tua untuk Menjaga Kualitas Hidup

BACA JUGA:Mencegah Lansia dari Depresi karena Kesepian dengan Komunikasi
Hari Alzheimer Sedunia, yang diperingati setiap 21 September, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai demensia dan mendorong masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat guna mengurangi risiko demensia di semua usia. (*)

Tag
Share