Hadirkan Era Baru Kehidupan yang Lebih Aman dan Sehat Bagi masyarakat
SIAPKAN OBAT: Petugas kesehatan menyiapkan obat untuk pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jakarta, Kamis (18/4/2024). FOTO: ANTARA FOTO/SULTHONY HASANUDDIN/AWW. --
Kemudian, apabila serangga betina yang berwolbachia atau kedua serangga tersebut berwolbachia, maka bakteri tersebut akan diturunkan ke anak-anaknya.
Kalau bibit itu dimasukkan ke populasi, akhirnya seluruh populasi itu mengandung wolbachia.
Ketika bakteri tersebut berada di tubuh nyamuk aedes aegypti, maka bakteri itu bisa menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.
Oleh sebab itu, virus tersebut diibaratkan bekerja sebagai vaksin. Jika hampir seluruh populasi nyamuk mengandung wolbachia, nyamuknya pun akan berkurang kemampuannya untuk menularkan virus dengue.
Menjawab Keresahan
Ahli menegaskan bahwa karena bakteri tersebut hanya bisa hidup di dalam sel serangga, maka tidak akan menularkan ke hewan lain maupun manusia. Sebab apabila ingin ditularkan, maka bakteri perlu keluar dari sel, sedangkan apabila wolbachia keluar dari sel serangga, bakteri tersebut pun akan mati.
Dengan demikian, bakteri itu pun aman untuk dimanfaatkan sebagai upaya menurunkan kasus penularan virus dengue.
Karena itu, ahli menjamin bahwa penanaman bakteri ini merupakan teknologi yang aman, teknologi yang ramah lingkungan dan teknologi yang berkelenjutan. Sebaliknya, jika menggunakan bahan kimia, tentu saja dampaknya tidak ramah lingkungan dan tidak berkelanjutan.
Menurut penelitian terdapat perbedaan antara wilayah yang disebarkan nyamuk berwolbachia dengan yang tidak.
Ternyata, menurut ahli, penurunan kasus DBD di wilayah yang disebarkan nyamuk wolbachia mencapai 77 persen. Selain itu, terdapat pula penurunan kebutuhan rawat inap di rumah sakit hingga 86 persen.
Dengan menurunnya kebutuhan rawat inap, maka negara pun juga dapat menghemat anggaran yang selama ini disalurkan untuk BPJS kesehatan.
Metode Pelepasan
Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyediakan 800 orang tua asuh (OTA), yakni rumah-rumah yang nantinya akan dititipi ember berisi telur-telur nyamuk aedes aegypti mengandung wolbachia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Maryati Kasiman menjelaskan para OTA pun harus benar-benar menjaga ember berisi telur tersebut agar menetas, sehingga populasi nyamuk nantinya seperti yang diharapkan.
Nantinya, di rumah OTA akan ditempatkan ember berisi telur-telur nyamuk eedes aegypti ber-Wolbachia. Ember ini berukuran relatif kecil, seperti wadah selai coklat dan dikecualikan saat para juru pemantau jentik melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk menekan demam berdarah dengue (DBD).