Hadirkan Era Baru Kehidupan yang Lebih Aman dan Sehat Bagi masyarakat

SIAPKAN OBAT: Petugas kesehatan menyiapkan obat untuk pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jakarta, Kamis (18/4/2024). FOTO: ANTARA FOTO/SULTHONY HASANUDDIN/AWW. --

Ikhtiar DKI Lepas Nyamuk Berwolbachia Demi Akhiri Ancaman DBD

Di tengah lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang mengancam keselamatan warga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan langkah berani dengan melepaskan nyamuk aedes aegypti berwolbachia.

--

STRATEGI ini dinilai bukan sekadar upaya, melainkan mwngetengahkan harapan baru bagi jutaan jiwa di ibu kota untuk melawan ancaman mematikan akibat gigitan nyamuk penyebar virus DBD itu. Dengan nyamuk Wolbachia, DKI bertekad menghentikan siklus DBD dan menghadirkan era baru kehidupan yang lebih aman dan sehat bagi seluruh masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta drg Ani Ruspitawati, MM menjelaskan bahwa lonjakan kasus DBD yang cukup tinggi terjadi sekitar Maret hingga Mei 2024. Bahkan, hingga September tahun ini, Jakarta sudah mencatat 12.000 lebih kasus DBD.

Oleh karena itu, program pelepasan nyamuk aedes aegypti berwolbachia ini menjadi salah satu inovasi yang dilakukan oleh dinas kesehatan, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor 1341 tentang penyelenggaraan implementasi wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue.

Rencananya, kegiatan itu akan dilakukan pada 4 Oktober mendatang. Lokasi pelepasan pun dimulai dari RW7 Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

BACA JUGA:Benarkah Setelah Terkena DBD Seseorang Tidak Akan Terinfeksi lagi?

BACA JUGA:Modus Olesi Krim Anti-Nyamuk, Paman Tega Cabuli 5 Ponakan Istri

Ani mengatakan Jakarta Barat dipilih sebagai wilayah pertama mengingat tingginya kasus DBD dibandingkan dengan wilayah lainnya di Jakarta.

Mengenal Berwolbachia

Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Riris Andono Ahmad, MPH, PhD menjelaskan bakteri wolbachia merupakan bakteri yang hidup di dalam sel serangga dan memiliki sifat alami.

Wolbachia hidup di beberapa serangga, seperti lalat, nyamuk, kupu-kupu dan capung. Cara reproduksi dari serangga-serangga ini pun bisa mempengaruhi bakteri tersebut atau pun sebaliknya.

Sehingga, menjelaskan apabila serangga jantan yang mengandung wolbachia kawin dengan serangga betina yang tidak berwolbachia, maka telurnya tak akan menetas. Dengan demikian, upaya ini pun bisa mengendalikan populasi nyamuk.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan