Hadirkan Era Baru Kehidupan yang Lebih Aman dan Sehat Bagi masyarakat

SIAPKAN OBAT: Petugas kesehatan menyiapkan obat untuk pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jakarta, Kamis (18/4/2024). FOTO: ANTARA FOTO/SULTHONY HASANUDDIN/AWW. --

Dinas kesehatan pun telah memetakan lokasi-lokasi peletakan ember tersebut. Setiap 50 kali 50 meter persegi, ember berisi telur nyamuk tersebut akan diletakkan.

Proses penetasan telur tersebut berjalan kurang lebih selama dua pekan. Setelah itu, nantinya para orang tua asuh akan diberikan ember berisi telur nyamuk berwolbachia kembali. Hal ini akan dilakukan terus menerus selama enam bulan.

Meskipun demikian, dampak keberhasilan program ini tak dapat langsung dirasakan karena membutuhkan waktu lebih lama. Diperkirakan, manfaat inovasi ini bisa dirasakan kurang lebih selama dua tahun.

Optimisme

Anggota DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina menyatakan optimistis terhadap implementasi nyamuk Aedes aegypti mengandung wolbachia dapat mengurangi penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Jakarta.

Oleh karena itu, kalangan legislatif mendorong Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengawasi secara intensif terhadap uji coba pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia ini.

Di sisi lain, salah satu warga, yakni Giga (25) pun mengaku setuju dengan adanya upaya tersebut. Sebab, dia telah membaca beragam informasi, seperti di Singapura yang telah berhasil menurunkan 90 persen populasi nyamuk aedes aegypti.

Karena itu, pemerintah terus meningkatkan sosialisasi terhadap masyarakat tentang nyamuk aedes aegypti berwolbachia. Dengan demikian, masyarakat pun semakin teredukasi dan memahami, kemudian mendukung penggunaan metode baru tersebut untuk kepentingan seluruh masyarakat. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan