Kasus DBD di Kerinci Meningkatan, Dinas Kesehatan Dituding Lamban

Dinas Kesehatan Kerinci mengingatkan warga untuk waspada terkait meningkatnya kasus DBD--

KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO–Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kerinci menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa minggu terakhir.

Lonjakan kasus ini terutama terjadi di Desa Sungai Abu, yang melaporkan adanya kenaikan drastis dalam jumlah pasien.

Kepala Desa Sungai Abu, Antoni Rozi, mengungkapkan keprihatinannya terkait situasi tersebut. Dalam laporan terbaru, Rozi menyebutkan bahwa lima warga desanya telah terjangkit DBD dalam waktu singkat.

BACA JUGA:Dinkes Kerinci Minta Warga Waspadai Kasus DBD

BACA JUGA:Benarkah Setelah Terkena DBD Seseorang Tidak Akan Terinfeksi lagi?

Meskipun laporan tentang kasus ini telah disampaikan kepada pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kerinci, belum ada tindakan yang dianggap memadai oleh pihak terkait.

“Sampai saat ini kami belum mendapat konfirmasi atau tindakan dari Dinkes. Beberapa warga yang tinggal di sekitar rumah yang pernah terjangkit masih mengalami demam lebih dari lima hari. Kami khawatir mereka juga terjangkit, dan kemungkinan mereka takut untuk diperiksa,” ujar Rozi.

Rozi juga menyoroti bahwa meskipun pihak puskesmas telah diinformasikan dan laporan telah disampaikan, Dinkes Kerinci tampaknya belum melakukan sosialisasi atau tindakan preventif yang cukup.

BACA JUGA:Selama 2024, Dinkes Kerinci Catat 241 Kasus DBD

BACA JUGA:Kasus DBD di Tanjabtim Meningkat Jadi 41 Kasus pada Juli 2024

"Kami sudah menyampaikan laporan ke Kapus dan Kapus sudah meneruskannya ke Dinkes, namun respons dari Dinkes sangat lambat. Meskipun tidak ada anggaran, setidaknya bisa dilakukan sosialisasi kepada masyarakat,” tambahnya.

Kritik terhadap kinerja Dinkes Kerinci datang dari berbagai pihak. Warga setempat, termasuk Roni, menilai bahwa Dinkes kurang proaktif dalam menangani krisis ini.

Roni mengatakan bahwa langkah-langkah preventif, seperti fogging, edukasi masyarakat mengenai pencegahan DBD, serta program pemberantasan sarang nyamuk, belum dilaksanakan secara memadai.

BACA JUGA:424 Warga Diserang DBD, Kasus Demam Berdarah di Kota Jambi Melonjak Tajam

Tag
Share