Dharma-Kun Tegaskan Bukan Paslon Boneka
Pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana tampil bersama saat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk maju di Pilkada DKI Jakarta. --
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun menegaskan bahwa dirinya bersama Kun Wardana bukan pasangan calon (paslon) boneka.
Dia membantah disiapkan untuk mencegah koalisi besar, KIM Plus, melawan kotak kosong di pilkada Jakarta.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Dharma dalam dialog yang dipandu oleh Andy F. Noya bertajuk Kahforward, Langkah Berdampak pada Sabtu malam (28/9) kemarin.
Dharma menjelaskan bahwa keputusan maju dalam pilkada Jakarta adalah pilihan pribadi. Tidak didorong oleh siapa pun apalagi partai politik atau koalisi partai politik.
BACA JUGA:Calon Independen Dharma-Kun Siap Gegerkan Pilgub Jakarta, Calon Bayangan Penantang RK
BACA JUGA:KPU Berencana Buka Kembali Pendaftaran Cakada Jalur Independen
”Saya akan menjelaskan dengan terang benderang. Niat untuk maju adalah pilihan pribadi saya. Bahkan bukan didorong oleh pihak manapun termasuk orang tua saya. Bahkan mereka kawan-kawan saya menganggap kamu orang gila kali ya, punya duit nggak kok maju,” imbuhnya.
Pensiunan Polri dengan pangkat terakhir komisaris jenderal (komjen) itu menegaskan bahwa dia purna tugas dari kepolisian pada akhir Januari 2024.
”Saya langsung deklarasi (akan mencalonkan diri di pilkada Jakarta) tanggal 3 Februari di Gedung Juang, tanpa dorongan siapa-siapa, pemilu pilpres tanggal berapa 14 februari. Apakah sudah ada keputusan siapa yang akan jadi pemenang pilpresnya? Belum ada,” terang dia.
Bahkan, lanjut dia, saat itu belum ada KIM Plus yang mendukung dan mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta lain.
Melalui penjelasan tersebut, dia ingin menyampaikan bahwa dirinya bersama Kun Wardana bukan paslon boneka yang disiapkan untuk bertarung di pilkada Jakarta.
BACA JUGA:Bawaslu Tanjabtim Minta PKD Jaga Independensi dan Netralitas
BACA JUGA:Pasangan Calon Independen Resmi Daftar untuk Pilkada Sarolangun 2024, Ini Sosok Keduanya
”Kami sudah berusaha untuk bekerja, mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk disetor ke KPU. Dan sampai hari ini tidak satu pun (pihak tertentu) pernah menemui kami,” tegasnya.