Digelar Setiap Tahun, 3 Bulan Persiapkan Panggung

KIRAB BUDAYA: Kirab budaya membawa patung ‘Penghargaan Akademi Jakarta’ dalam tandu dilakukan Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada puncak Festival Lima Gunung XXIII/2024 di Dusun Keron, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan di Magelang--

Tembang berbahasa Jawa langgam "Dhandhanggula" terkait dengan tema itu ditemukan Komunitas Lima Gunung karena sering dilantunkan orang desa sebagai lagu "Ura-ura". Dalam kirab budaya Festival Lima Gunung melewati jalan-jalan Dusun Keron, tembang itu dilantunkan dalang Sih Agung Prasetyo.

Syair tembang itu: Semut ireng ngendhog jroning geni/ Ono merak memitran lan baya/ Keyong sak kenong matane/ Tikuse padha ngidung/ Kucing gering ingkang nunggoni/ Kodhok nawu segara oleh banteng sewu/ Precil-precil kang anjaga/ Semut ngangkreng anggrangsang Redi Merapi/ Wit ranti awoh dlimo

Terjemahan bebasnya, "Semut hitam bertelur dalam api. Ada merak berteman buaya. Mata keong sebesar kenong. Tikus bernyanyi. Kucing gering yang menunggu. Kodok menjaring di laut, mendapatkan seribu banteng. Anak kodok yang menjaga. Semut rangrang menaiki Gunung Merapi. Pohon meranti berbuah delima".

Festival Lima Gunung tahun ini dengan tema "Wolak-Waliking Jaman Kelakone", rupanya memikat pula masyarakat merefleksikan keadaan, lalu bareng-bareng menyalakan semangat peradaban luhur. (ant)

Tag
Share